mo bilang "sakit," doi pasti malah kelabakan. mo bilang "mogok," inventaris baru dua bulanan
akhirnya “ada temen sakit,” jadi alasan.
Tak di duga doi dateng memastikan, belum juga duduk, langsung layangkan pertanyaan..
“yang sakitnya laki – laki apa perempuan ?.” Kontan aja, aku jadi kebingungan
akhirnya, bo'onk gw ketahuan.
Gak mau masalah berkelanjutan. akhirnya gw jujur sama keadaan...
“beib, aku ga nyaman kerja barengan. Gw karyawan, loe owner perusahaan”
tapi responnya, mirip Danpasus 88. Dengan wajah merah, doi bilang “ kamu keterlaluan”
Aku berkilah, doi balas “dasar banyak alesan,” gw merendah, doi jawab “emang dah ga sayang“
ujung2nya, gw diemin biar ga marahan. eeh, doi nangis sambil bilang, “kamu beda, ga lagi perhatian”
Waktu terus berjalan, tiba waktu gajian. Bukannya seneng malah kesel sama keadaan,