Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan  untuk memberikan dampak positif pada masyarakat dalam sektor tertentu. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh sekelompok mahasiswa yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat (PMM) yang dilakukan oleh Kelompok 124 gelombang 6 ini dikoordinatori oleh Septy Kumalasari mahasiswa program studi S1 Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Malang yang beranggotakan Rahmatia Junus, Khairunnisa Al Mutmainnah, Rizki Awwaludin, dan Nur Halizah Rahma Dini yang di dampingi Dosen Pembimbing Lapangan Frendy Aru Fantiro, M.Pd.
Malang, Jawa Timur. Pada kesempatan kali ini, kelompok 124 ingin memberikan edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut pada anak. Serangkaian kegiatan kali ini mencakup edukasi mengenai gigi dan mulut yang sehat seperti apa, sebab dan akibat bila tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut, faktor yang menyebabkan gigi rusak serta pengaplikasian langsung cara menyikat gigi dengan baik dan benar. Kelompok 124 gelombang 6 melakukan kegiatan ini disebabkan karena  kesehatan gigi dan mulut sangat berpengaruh terhadap masa pertumbuhan anak serta pada usia anak sekolah dasar cenderung suka mengkonsumsi makanan ataupun minuman manis yang menjadi salah satu faktor masalah kesehatan gigi dan mulut. Apabila anak tidak dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut, anak dapat mengalami masalah pada gigi dan rongga mulut yang akan mengakibatkan anak sulit mencerna makanan. Oleh karena itu pertumbuhan anak pun akan mengalami gangguan. Selain itu, kesehatan gigi dan mulut juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap fungsi bicara anak.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada Rabu, 2 Agustus 2023 -- Kamis 3 Agustus 2023 di SD Negeri Tanjungrejo 4 yang berlokasi Jl. Sukun Gempol No.18, Tanjungrejo, Kec.Sukun, KotaMasalah kesehatan gigi dan mulut yang sering dialami oleh anak yaitu gigi berlubang. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 memperlihatkan prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini masih sangat tinggi yaitu sekitar 93%. Artinya hanya 7% anak Indonesia yang terbebas dari karies gigi atau gigi berlubang. Gigi berlubang dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
1.Mengkonsumsi makanan dan minuman tinggi kadar gula.
2.Kurang minum air putih.
3.Kurang mengkonsumsi makanan berserat dan berkalsium.
4.Tidak menyikat gigi dengan benar.
Kebiasan-kebiasaan inilah yang dapat menimbulkan bakteri dan plak sehingga gigi anak tidak kuat dan bisa berlubang
Kebiasan ini dapat pelan-pelan dikurangi agar terhindar dari masalah kesehatan gigi dan mulut serta dibantu dengan mulai menyikat gigi dengan benar. Cara menyikat gigi yang benar yaitu dengan tidak terburu-buru dan asal-asalan, gunakan sikat gigi dan pasta gigi yang sesuai dengan usia, menyikat gigi dengan gerakan melingkar selama 20 detik di setiap bagian dan usahakan jangan sampai ada bagian yang terlewat, dan berkumurlah secukupnya dengan air bersih untuk membersikan gigi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H