Apa Tradisi di Bulan Ramadhan?
Tidak terasa bulan ini sudah memasuki bulan suci Ramadhan, yakni bulan yang di tunggu tunggu oleh semua umat muslim di dunia.
Bulan Ramadhan di tahun 2022 ini jatuh pada tanggal 3 April menurut keputusan Pemerintah.
Selain dinanti nanti dengan adanya banyak keutamaan di bulan yang penuh berkah ini, sebagian umat muslim juga menanti bulan Ramadhan dikarenakan setiap daerah memiliki tradisi masing masing untuk menyambut bulan suci Ramadhan ini.
Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim memiliki berbagai tradisi menjelang Ramadhan. Bukan hanya kata-kata menyambut bulan Ramdhan saja yang ramai, tradisi khas menjelang bulan Ramadhan juga enggak kalah ramai.Â
Biasanya masyarakat akan menggelar acara-acara menyambut bulan puasa dengan sangat meriah. Walaupun caranya berbeda-beda tradisi menyambut bulan Ramadhan di Indonesia ini memiliki semangat yang sama.
Tradisi unik tersebut sesuai dengan adat istiadat turun temurun dari masing-masing daerah yang tetap dilestarikan hingga saat ini.
Masyarakat Indonesia, khususnya wilayah Jawa Timur sudah melakukan persiapan menyambut bulan Ramadhan, salah satu tradisi di Jawa Timur yakni adanya tradisi Megengan.
Megengan secara lughawi berarti menahan. Seperti dalam ungkapan megeng nafas, artinya menahan nafas, megeng hawa nafsu artinya menahan hawa nafsu dan lainnya.
Megengan merupakan tradisi memberikan berkat atau makanan kepada tetangga, salah satu makanan yang ada di dalamnya yaitu kue apem.
Dalam pelaksanaan tradisi tersebut, diiringi dengan membacakan Surat Yasin, surat-surat pendek dan tahlilan, yang digelar dari siang hari hingga jelang Ba'da Magrib untuk mendo'akan para keluarga dan juga kerabatnya yang sudah mendahuluinya.
Do'a bersama itu dilakukan di masjid atau musholla terdekat. Masyarakat sekitar pergi ke masjid atau musholla dengan membawa berkat dan dikumpulkan menjadi satu. Kalau sudah banyak masyrakat yang kumpul khususnya yang laki laki maka do'a bersama dimulai. Setelah selesai pembacaan Yasin, , surat-surat pendek dan tahlilan, maka dilakukan  pembagian berkat kepada masyarakat tersebut.
Selain itu, tradisi masyarakat di daerah kami juga melakukan ziarah kubur. Biasanya masyaraakat melakukan ziarah kubur ke makam makam para leluhur, para ulama dan juga ziarah ke makan keluarga dan kerabatnya yang sudah mendahuluinya. Mereka di makam selain mengaji untuk mendoakannya, mereka juga membersihkan makam leluhur dan juga keluarganya dan menaburkan bunga di atas makam. Bahkan tradisi ke makam ini bukan hanya di lakukan ketika mau menjelang bulan Ramadhan saja, melainkan ketika hari pertama hari Raya Idul Fitri, setelah sholat Ied masyrakat pergi ke makam para leluhur dan juga keluarganya.
Ada juga tradisi menjelang bulan Ramadhan, masyarakat yang melakukan kunjungan silaturahmi ke keluarga, kerabat, bahkan tetangganya. Semuanya ini dilakukan dalam rangka menyambut gembira bulan suci Ramadhan.
Selain itu semua, masyarakat juga menggelar sedekah massal di masjid.
Tradisi ini bertujuan mensucikan diri agar mendapat ampunan di Bulan Ramadhan.
Setiap bulan Ramadhan masyarakat berburu takjil untuk buka puasa. Banyak orang yang menjual takjil di bulan Ramadhan, bahkan banyak juga masyarkat yang memberikan takjil gratis. Biasanya pemberian takjil gratis ini dilakukan di jalan untuk memudahkan memberi kepada orang yang jalan jalan menjelang maghrib. Jalan jalan dengan memburu takjil ini disebut dengan ngabuburit. Selain pemberian takjil gratis di jalan, takjil gratis juga ada di masjid terdekat.
Takjil ini identik dengan makanan yang manis manis, karena ketika berbuka puasa dianjurkan untuk berbuka dengan yang manis manis terlebih dahulu. Hampir semua umat muslim yang berpuasa, mereka menyediakan kurma sebagai pembukaan makanan utama untuk membatalkan puasa. Selain kurma, kolak juga merupakan takjil yang bisa dibilang wajib untuk pembukaan berbuka puasa.
Di bulan suci Ramadhan banyak orang yang melakukan bukber yakni berbuka puasa bersama. Mereka biasanya buerbuka bersama keluarga, teman dekat, teman sekolah, bahkan juga dengan alumninya. Karena berbuka bersama itu selain seru, tetapi juga untuk menjalin silaturahmi dengan teman yang sudah lama tidak bertemu. Dengan ini, mereka akan saling mengingat kembali dan menjadikan kenangan untuk masa depan.
Selesai sholat isya' masyarakat pergi ke masjid atau mushola terdekat untuk melaksanakan ibadah sholat terawih. Selesai sholat terawih, di masjid atau di mushola dilakukan ngaji Al Qur'an yang biasa disebut dengan tadarus Al Qur'an.Â
Biasanya tadarus ini dilakukan sampai malam. Dan banyak masyarkat yang memberikan makanan dan minuman kepada orang yang tadarus di masjid atau musholla di sana. Selain setelah sholat tarawih, tadarus Al Qur'an juga dilakukan ketika sore sekitar jam 15.00 sampai menjelang maghrib. Dan juga dilakukan ketika selesai sholat shubuh sampai pagi sekitar jam 07.00 atau jam 08.00 tergantung denga orang mengaji.
Mungkin itu tradisi dan juga kegiatan yang dilakukan masyarakat kami sebelum dan ketika di bulan suci Ramadhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H