Wajahku pun memucat beriringan dengan hilangnya keindahanmu
Tercekik rasa batinku engkau sihijau cantik kini  hampir tak menemani pandanganku
Berganti dengan hiruk pikuk hitamnya jelaga yang merusak udara sekelilingku
Nafas ini terasa sesak berkecamuk dengan keegoisan fana
Dahulu terasa ringan nafas ini tak seberat kini
Entah apakah ini salahku? Salah dia? Salah mereka? Ataukah Kami semua
Yang tak mampu menjaga hijaumu  Hingga kau tak dapat lagi bersiul berteman angin segar
Cantikmu dibiarkan terbentur dengan perang perut pahlawan keluarga
Mesin berpacu beradu menidurkanmu
bagaikan robot para pahlawan itu menemanimu dari pagi hingga malam
Sampai terbuka terang benderang kepudaranmu