Ada siklus rasa.
Yang tak henti berdansa.
kadang mengalirkan asa.
Kadang pula putus asa.Â
Luka seorang saja.Â
Luka bersama.
Luka bangsa.Â
Luka sepenanggungan yang setia.Â
Dari ujung barat hingga timur, kita indonesia satu.Â
Menyusun batu.Â
Membangun pondasi keutuhan bangsa yang satu.Â
Tetaplah rindu.
Lepas diri dari belenggu.Â
Mengenakan sepatu, bergerak maju.Â
Berhenti mengeraskan hati jadi batu.Â
Karena batu, Â sebentar saja pecah lalu jadi debu.
Pagi yang baru saja gagah menanti permata hari.Â
Doa-doa dan harapan dalam sanubari.Â
Di ruang kecil nan pengap ada bara api.Â
Jemari menari-nari.Â
Karya hati.Â
Karya yang abadi.Â
Tawarkan mimpi-mimpi pada dunia yang kadang menepi sepi.Â
Karya hati.Â
Karya yang abadi.Â
jika saja mencari ridho ilahi.
Waktu pun terus berdetak dalam nadi hari.Â
Malam memanjakan mimpi-mimpi.Â
Rasa luka, adalah siklus dihati.Â
Berkobar bak api.Â
Jika "indonesia" tertanam dihati.Â
Luka hati, Â adalah luka karya dalam fiksi mimpi.Â
Menghapus "fiksi" pada aksi.
Karya cinta kasih ilahi adalah abadi.
Sabah, 28/11/2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H