Mohon tunggu...
Haliq BimaRahadian
Haliq BimaRahadian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hidup seperti Larry

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menikah di Saat Pandemi Covid - 19

28 Juni 2020   13:18 Diperbarui: 28 Juni 2020   13:22 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pandemi Covid - 19 telah memberikan dampak yang cukup besar bagi kehidupan setiap manusia. Banyak acara -- acara besar yang harus dibatalkan, mulai dari acara panggung music, buka Bersama, acara hiburan di televisi maupun langsung, pertandingan olahraga, dan tentu saja pesta pernikahan pun harus dibatalkan.

Kebetulan di masa Saya menjalani KKN Covid ini, masih banyak masyarakat yang kekeh ingin melaksanakan pesta pernikahan di masa pandemic covid ini, entah itu karena alasan undangan sudah disebar lah, biaya sudah terlanjur digunakan karena tidak mau rugi lah, dan lain sebagainya. Maka dari itu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan Ketika melaksanakan pesta pernikahan di masa pandemic covid.

Yang pertama adalah kita bisa menggelar pernikahan secara online, baru-baru ini, Menteri Agama Fachrul Razi mengeluarkan aturan baru mengenai kegiatan akad nikah atau perkawinan di rumah ibadah selama pandemi corona. Aturan ini membatasi jumlah peserta yang hadir maksimal 20 persen dari kapasitas ruang dan tidak boleh lebih dari 30 orang.

Panduan kegiatan akad nikah atau perkawinan yang dikeluarkan Menteri Agama dalam menghadapi kondisi pandemic covid ini tentu akan berdampak pada perubahan tren pernikahan. 

Maka dari itu, online wedding atau pernikahan online akan menjadi tren di masa pandemic ini. Online wedding itu maksudnya setiap pengantin akan menyiarkan pernikahannya di aplikasi seperti Zoom, Google Hangout, atau Instagram agar acara sakral tersebut tetap bisa disaksikan oleh oleh teman-teman dan kerabat dekatnya.

Yang kedua adalah memilih konsep acara yang lebih simpel dan intimate, jika berniat mengadakan resepsi pernikahan di tengah pandemi corona, salah satu hal yang harus di pertimbangkan adalah membuat acara yang lebih kecil atau intimate, agar sesuai standar PSBB. Karena itu, penting sekali untuk memikirkan konsep acara yang jauh dari konsep pernikahan Indonesia yang biasa mengundang tamu berjumlah ratusan bahkan ribuan.

Yang ketiga yaitu memilih lokasi di ruang terbuka (outdoor), jika memungkinkan, pilihlah venue di ruang terbuka (outdoor). Ruang terbuka akan meninggalkan kesan yang lega dan lapang sehingga memudahkan para tamu untuk jaga-jarak satu sama lain. Selain itu, pilihlah pengaturan meja dengan format seated dinner (bukan standing party) untuk mencegah terjadinya kerumunan.

Yang keempat yaitu menggunakan konsep makanan dalam bentuk catering, pesta atau resepsi pernikahan memang kurang lengkap tanpa sesi bersantap. 

Jika biasanya catering dalam pernikahan berkonsep prasmanan atau buffet, maka untuk kali ini calon pengantin disarankan untuk menyiapkan makanan dalam bentuk catering agar makanan lebih steril. Tapi jangan lupa menu yang disediakan juga harus lengkap ya guys, seperti appetizer, main course, hingga dessert nya.

Yang kelima, sesuaikan dekorasi dengan protokol kesehatan. Untuk dekorasi, calon pengantin juga disarankan untuk memenuhi norma-norma dan protokol kesehatan, seperti memperbanyak area cuci tangan, dan pastikan tempat itu mudah dijangkau oleh para tamu.

Yang terakhir, pilihlah gaun pengantin dengan model klasik. Pandemi Covid-19 telah membuat berbagai perubahan dalam bentuk kebiasaan dan cara pandang seseorang. Menurut desainer kenamaan Tanah Air, Anne Avantie, tren pernikahan khususnya dari segi pakaian di era pandemi ini akan jauh lebih klasik dan sederhana. Selain itu, Anne Avantie juga menyebut bahwa model pakaian pengantin Kuno-Kekinian akan menjadi tren di era pandemi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun