Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berkomitmen terkait kinerjanya ke depan. Dan di awal saja telah terbukti. Khususnya menyangkut perhatian pada perbaikan kualitas hidup Guru.
Tengoklah; ketika Menteri Nadiem mendatangi salah satu SD di Pasuruan, Jawa Timur, yang mengalami musibah beberapa waktu lalu. Selain menjenguk korban dan orang tua murid, Menteri Nadiem juga menemui para Guru. Menyerap aspirasi dan keresahan Guru.
Menteri Nadiem menunjukkan bahwa Guru adalah teladan dan kunci kesuksesan seseorang di masa depan. Menteri Nadiem tak ingin Guru merasa diabaikan.
Rasanya amat wajar dan logis bila menaruh kepercayaan pada Menteri Nadiem untuk mampu mengubah kualitas kehidupan Guru yang lebih baik
Menteri Nadiem berlatar belakang wirausahawan. Anak muda kreatif dan inovatif. Perusahaan yang dibangunnya, Gojek, jadi Decacorn. Sebuah gelar ke perusahaan start up yang telah memiliki nilai valuasi USD 10 miliar atau lebih.
Artinya dari kepemimpinan Menteri Nadiem sebelumnya telah teruji faktanya. Menjadikan perusahaan yang besar dengan ribuan pegawai harus sejahtera sebab telah maju pesat. Rasanya; pengalaman dan manajerial itu bakal diimplementasikan ke masa depan Guru.
Belum lagi, terobosan yang akan dilakukan Menteri Nadiem adalah menciptakan pendidikan berbasis kompetensi dan karakter. Dua hal ini merupakan landasan utama dalam menata kualitas pendidikan. Tapi kompetensi dan karakter saja tidak cukup, keduanya harus diimbangi lewat peran teknologi.
Nah, Menteri Nadiem adalah orang yang tepat memaksimalkan peran teknologi dalam pendidikan kita. Pengalamannya di industri teknologi akan menghasilkan generasi penerus bangsa ini dalam menjawab tantangan di era digital ini.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H