Suatu ketika berdasarkan penuturan pengakuan Yo Ondolofo (Kepala Suku Tertinggi) Babrongko Umandrow, Jayapura, Papua, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu amat setuju dengan ide implementasi program Bela Negara di Negeri Cendrawasih.
Hal itu tentu menjadi kebanggaan bagi sang Yo Ondolofo. Sebab amat penting diterapkan di Papua agar selalu menjadi alat perekat NKRI. Menumbukan kesadaran keindonesiaan bagi masyarakat di sana.
Rasanya: Menteri Ryamizard adalah sosok yang amat mencintai kedaulatan dan utuhnya NKRI. Tentu saja baginya bela negara selalu penting diterapkan kapanpun. Supaya tidak ada gejolak daerah ingin memisahkan diri. Apalagi di Papua yang amat rentan sejak dulu.
Menteri Ryamizard --tengoklah di setiap informasi soal ucapan dan ketegasannya-- merupakan personal yang menentang separatisme. Bagi Menteri Ryamizard, Sabang sampai Merauke adalah Indonesia. Tidak boleh lepas persatuannya. Sebab adalah konsensus Pancasila.
Bukan hanya Papua, namun dari semua sikap dan testimoni Menteri Ryamizard, tak ingin ada gerakan separatisme. Itulah yang kiranya logis dicerna bila program Bela Negara adalah kunci merawat persatuan Indonesia.
Dengan bela negara, maka semua masyarakat Indonesia makin ditekankan rasa kecintaannya pada bangsa. Pentingnya menjaga Indonesia selamanya dan merajut Bhineka Tunggal Ika. Semua masyarakat menyadari bila Indonesia runtuh akan merugikan dirinya sendiri juga.
Menteri Ryamizard ingin membentuk manusia-manusia Indonesia seperti itu. Yang mengenal Indonesia secara utuh dan kaitannya dengan suku, agama, budaya, tradisi, adat, bahasa, golongan. Dan semua itu saling memperkuat.
Apalagi Menteri Ryamizard adalah nasionalis sejati. Itu sudah terbukti dari riwayat hidupnya. Nasionalis artinya mencintai Indonesia selamanya dalam ruang persatuan Indonesia. Pribadi yang menjaga Indonesia agar abadi.
Jadi, mutlak program Bela Negara adalah penting diterapkan. Yakinlah, Menteri Ryamizard juga pasti memberikan dukungan. Semua untuk kepentingan terawatnya Indonesia yang berdaulat dan utuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H