Mohon tunggu...
Halim Pratama
Halim Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa yang saling mengingatkan

sebagai makhluk sosial, mari kita saling mengingatkan dan menjaga toleransi antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merawat Kedaulatan Tanah Air, Jihad Kita Yang Sebenarnya

21 Desember 2024   10:20 Diperbarui: 21 Desember 2024   10:20 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah maraknya ajakan jihad ke Suriah yang dibalut dengan sentimen agama, penting untuk kita kembali memahami makna jihad yang sebenarnya. Jihad bukan hanya tentang berperang di negeri orang, tetapi juga tentang menjaga dan membangun negeri kita sendiri. Merawat kedaulatan tanah air, itulah jihad kita yang sesungguhnya.

Konflik Suriah adalah perang saudara yang kompleks, bukan semata-mata perang melawan rezim Assad. Berbagai faksi dengan kepentingan berbeda terlibat dalam konflik ini, termasuk kelompok teroris ISIS yang pernah menguasai sebagian wilayah Suriah. Mengikuti ajakan jihad ke Suriah berarti terjebak dalam konflik yang tidak kita pahami, mendukung kelompok radikal, dan meninggalkan tanggung jawab kita di tanah air.

Jihad yang sesungguhnya adalah berjuang di jalan Allah dengan cara yang benar. Menafkahi keluarga, bekerja dengan jujur, membangun masyarakat, dan menjaga kedaulatan negara adalah bentuk jihad yang lebih mulia daripada berperang di negeri orang.

Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kedaulatan tanah air. Kita harus bersatu padu, melawan segala bentuk ancaman dan gangguan, serta membangun negeri ini menjadi lebih maju dan sejahtera. Lalu, mengapa merawat kedaulatan tanah air adalah jihad kita yang sebenarnya? Kedaulatan adalah harga mati. Tanpa kedaulatan, kita tidak bisa menentukan nasib sendiri dan membangun negeri ini sesuai dengan cita-cita kita.

Membangun negeri adalah bentuk jihad dalam konteks masa kini. Menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan membangun infrastruktur adalah bentuk jihad yang nyata. Tidak hanya itu, menjaga persatuan dan kesatuan juga merupakan bagian dari jihad. Karena perpecahan dan konflik hanya akan melemahkan negara kita. Menjaga persatuan dan kesatuan adalah bentuk jihad yang penting.

Dan yang tak kalah pentingnya, melawan segala bentuk ancaman juga bisa dikatakan sebagai bagian dari jihad masa kini. Seperti kita tahu, terorisme, radikalisme, dan korupsi adalah ancaman bagi kedaulatan negara kita. Melawan ancaman-ancaman ini adalah bentuk jihad yang mulia. Mari kita bersama-sama merawat kedaulatan tanah air. Itulah jihad kita yang sebenarnya.

Lalu, bagaimana caranya? Sebagai warga negara, cintai dan hargailah tanah air Indonesia. Banggalah menjadi warga negara Indonesia dan cintai tanah air kita dengan sepenuh hati. Mentaati hukum dan peraturanm taat pajak, menjaga lingkungan dan berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat, merupakan bagian dari implementasi cinta tanah air.

Bagi para pelajar dan masiswa, belajar dengan giat bisa menjadi modal dalam membangun negeri.  Berpikirlah kreatif dan inovatif untuk menciptakan solusi-solusi baru bagi permasalahan bangsa. Dan yang tak kalah penting adalah, hindari perpecahan dan konflik antar kelompok. Dengan melakukan hal yang positif, makan negeri ini akan tumbuh menjadi negeri yang diharapkan semua pihak.

Mari kita memberikan kontribusi positif bagi negeri ini, berdasarkan latar belakang dan kemampuan kita. Bagi yang kebetulan menjadi pekerja, bekerjalah secara jujur dan professional. Bagi yang kebetulan menjadi pemimpin, jadilah pemimpin yang jujur, adil dan berintegritas. Jadilah pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab. Serta prioritaskan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi. Ingat, merawat kedaulatan tanah air adalah tugas kita bersama. Mari kita implementasikan jihad kita yang sebenarnya dengan tindakan nyata, bukan hanya dengan kata-kata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun