Mohon tunggu...
Halim Pratama
Halim Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa yang saling mengingatkan

sebagai makhluk sosial, mari kita saling mengingatkan dan menjaga toleransi antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Belajar Memahami dan Menghargai Pluralisme Indonesia

9 Juni 2024   10:02 Diperbarui: 9 Juni 2024   10:24 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Satu - kompas.com 

Pluralisme di Indonesia memang tidak bisa dibantah. Keberagaman di Indonesia merupakan anugerah yang diberikan Allah SWT kepada kita semua. Keberagaman merupakan keniscayaan yang harus diharapi oleh kita semua. Sebagai negara kepulauan, keberagaman tersebut semakin berwarna. Tidak hanya suku, agama, bahasa dan budaya setiap orang di Indonesia bisa berbeda-beda. Antara suku Jawa dan Kalimantan, tentu mempunyai tradisi dan keyakinan yang berbeda. Namun, meski saling berbeda, kita semua tetap satu sebagai warga negara Indonesia.

Mengutip semangat Sumpah Pemuda, bertumpah darah satu, tanah Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Apapun sukunya, apapun bahasanya, apapun budaya dan apapun agamanya, kita semua tetap sama. Yaitu warga negara Indonesia. Dan setiap warga negara Indonesia, mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Setiap warga negara, harus bisa saling menghargai dan menghormati antar sesama.

Kenapa hal ini penting? Karena kita pada dasarnya adalah makhluk sosial, yang saling membutuhkan satu dengan lainnya. Kita makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, tidak bisa hidup secara ekslusif. Karena itulah, tidak perlu kita merasa paling benar sendiri. Tidak perlu merasa paling suci, atau perasaan paling yang lain. 

Tidak boleh juga melakukan diskriminasi, hanya karena merasa bagian dari mayoritas. Ingat, kita semua adalah bersaudara. Meski berbeda-beda, kita semua tetap satu, bhinneka tunggal ika.

Karena itu pula, dalam Pancasila tidak hanya mengajarkan nilai-nilai tentang Ketuhanan, tapi juga Kemanusiaan. Dimana antar sesama dituntut untuk bisa saling memanusiakan satu dengan lainnya. Karena itulah, Allah SWT menganjurkan kepada kita semua, apapun agamanya, apapun latar belakangnya, untuk saling mengenal satu dengan lainnya. Dan dalam upaya saling mengenal tersebut, diharapkan juga bisa saling memahami dan menghargai perbedaan yang melekat di belakangnya.

Agama apapun juga mengajarkan tentang pentingnya mengedepankan toleransi. Kesadaran tentang kemajemukan dan pluralistas di Indonesia, akan memperkuat bagaimana kita bisa bersikap toleran. Ingat, kita semua pada dasarnya sudah toleran sejak dulu. 

Kita Islam masuk ke Indonesia, masyarakat yang ketika itu sudah memeluk agama Hindu dan Budha, serta menganut aliran kepercayaan menerima secara terbuka. Dan Islam sendiri juga masuk secara santun tanpa ada kekerasan di dalamnya. Dan antar sesama kemudian melakukan akulturasi. Jejak dari akulturasi itu sendiri masih bisa kita rasakan hingga saat ini.

Di era perkembangan teknologi informasi seperti sekarang ini, penting untuk membekali diri dengan literasi. Karena saat ini marak sekali ulah dari oknum masyarakat, yang sengaja menyebarkan provokasi, untuk menganggu kerukunan yang selama ini sudah terjaga. 

Menguatnya propaganda radikalisme di media sosial, berpotensi menjadikan masyarakat yang tingkat literasi dan pemahaman agamanya kurang lengkap, berpotensi menjadi korban provokasi. Karena itulah, mari menjadi generasi yang cerdas, agar bisa memberikan sentimen positif bagi negeri ini.

Dan saling menghargai dan menghormati antar sesama, merupakan bagian dari perbuatan baik. Dan setiap perbuatan baik, akan dihitung sebagai ibadah. Karena itulah mari kita perbanyak ibadah dengan memperbanyak perbuatan baik. Salah satunya adalah hidup berdampingan dalam keberagaman. Saling memperbanyak berbuat baik antar sesama, tanpa harus mempersoalkan apa latar belakangnya. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun