Ketika nilai-nilai kemanusiaan itu hilang, disitulah bibit radikalisme dan intoleransi itu bisa dengan leluasa masuk dan mengendalikan. Terlebih ketika juga disusupkan sentimen SARA didalamnya, berpotensi memicu terjadinya konflik.Â
Kemarin, salah satu ormas keagamaan juga ikut unjuk rasa. Pemerintah dianggal zalim, dianggap tidak Islami, dianggap tidak ini tidak itu. Silahkan mengkritik pemerintah. Karena sekali lagi, hal itu dibenarkan dan dijamin oleh undang-undang.
Mari menjadi generasi yang cerdas. Jangan buat kondisi yang sudah sulit ini semakin sulit. Di luar sana masih banyak kelompok radikal yang sewaktu-waktu bisa menyusup.Â
Di luar sana juga masih terjadi pandemi covid-19, yang bisa memicu terjadinya klaster baru jika mobilisasi massa dalam jumlah besar terus terjadi. Bagaimana kita bisa mengkritik substansi, jika didalamnya banyak persoalan yang harusnya juga menjadi perhatian bersama.Â
Proteslah dengan cara santun dan cerdas. Jangan mudah diprovokasi atas alasan apapun. Ingat, kita adalah Indonesia. Salam damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H