Mohon tunggu...
Halim Pratama
Halim Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa yang saling mengingatkan

sebagai makhluk sosial, mari kita saling mengingatkan dan menjaga toleransi antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Lupakan Kebencian, Mohon Ampunan di Penghujung Ramadan

1 Juni 2019   10:36 Diperbarui: 1 Juni 2019   10:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stop Kebencian di Bulan Ramadan - www.earnest.com

Di penghujung Ramadan ini, banyak pusat perbelanjaan menawarkan berbagai diskon. Di online, bahkan juga banyak yang menawarkan cicilan nol persen. Tingkat konsumsi masyarakat meningkat drastis. 

Apalagi setelah mendapatkan tunjangan hari raya (THR), suasana pusat perbelanjaan semakin dipadati banyak masyarakat dari mana-mana. Sementara, pada saat yang sama, sekelompok orang masih belum puas dengan hasil pemilihan presiden dan wakil presiden. 

Setelah menggelar aksi rusuh pada 21-22 Mei 2019, kondisi politik nasional masih panas. Ujaran kebencian masih tinggi. Padahal, saat ini masih di bulan suci Ramadan, yang semestinya diisi dengan berbagai perbuatan baik.

Tak terasa Ramadan sebentar lagi akan berakhir. Bulan suci yang penuh ampunan ini, akan berlalu. Di penghujung Ramadan ini, Allah SWT juga memberikan diskon besar-besaran. Di waktu 10 hari terakhir Ramadan, ada Lailatul Qadar. Barang siapa yang beribadah di malam Lailatul Qadar maka sama halnya beribadah selama 1000 bulan.  

Bayangkan, begitu besarnya diskon yang diberikan kepada kita umat muslim di penghujung Ramadan ini. Hanya saja, berapa banyak umat muslim yang memanfaatkan diskon dari Allah SWT ini? Kira-kira, orang lebih memilih diskon pusat perbelanjaan, tetap menebar kebencian atau sibuk beribadah dan berbuat baik di penghujung Ramadan?

Kenyataannya, di bulan Ramdan ini masih saja ada pihak-pihak yang secara sengaja menebar ujaran kebencian di dunia maya. Motifnya pun beragam. 

Ada yang karena alasan suka tidak suka, tapi juga ada yang dilandasi kepentingan yang lebih luas, yaitu politik. Lihat saja yang terjadi beberapa pekan belakang ini. Karena tidak terima dengan hasil penghitungan KPU, sekelompok orang menolak dan melakukan aksi unjuk rasa. 

Peringatan kepolisian yang mengatakan aksi tersebut rawan didomplengi pihak ketiga tetap tidak digubris. Alhasil, aksi pada 21-22 Mei 2019 kemarin berakhir rusuh dan membuat beberapa orang menjadi korban meninggal.

Kini, beberapa tokoh yang dianggap terlibat ditangkap oleh aparat keamanan atas dugaan makar. Sementara kondisi di masyarakat terus terbeluh, karena provokasi kebencian dan hoaks ternyata masih terus bermunculan. 

Apalagi proses gugatan salah satu paslon masih berjalan di Mahkamah Konstitusi. Banyak yang mengkhawatirkan keputusan MK akan melahirkan potensi konflik lagi seperti keputusan KPU.

Di penghujung Ramadan ini, mari kita lupakan segala kebencian yang ada. Lupakan kebencian atas nama apapun. Karena selain mengotori diri dan bulan Ramadan, kebencian bisa memicu terjadinya konflik di tengah masyarakat. Kebencian juga bisa mengancam mengganggu persatuan dan kesatuan, jika terus mendapatkan provokasi di dunia maya. 

Mari kita manfaatkan waktu di penghujung Ramadan ini untuk introspeksi dan memohong segala ampunan. Jangan lewatkan hari-hari yang penuh dengan berkah ini, dengan aktifitas yang jelas merugikan. 

Mari lupakan yang telah terjadi. Belajar menerima kekalahan dan kemenangan. Belajar mengendalikan diri dan menyampaikan aspirasi dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun