Era milenial memang menuntut kita untuk terus berbenah. Kecepatan teknologi informasi, membuat siapapun harus bisa beradaptasi dalam waktu singkat. Upaya untuk mendapatkan informasi pun, bisa dengan mudah dilakukan kapan saja dan dimana saja.Â
Melalui kecanggihan teknologi, segala keinginan para milenial bisa diwujudkan dengan mudah. Namun entah kenapa, di era milenial ini, bibit kekerasan juga banyak menyusup dibalik kecanggihan teknologi.Â
Pesan kebencian juga banyak yang mendompleng dibelakang kecanggihan teknologi. Ada pihak-pihak yang secara sengaja menggunakan teknologi untuk menyebarkan hoaks, kebencian, bahkan propaganda radikalisme.
Lihat saja kebencian yang muncul di tahun politik kemarin, dan nuansanya masih bisa terasa sampai saat ini. Nuansa kekesalan bercampur kebencian, masih bisa kita rasakan. Dan ironisnya, kebencian ini lagi-lagi disebarkan di media sosial. Bahkan tak jarang dari berbagai postingan di medsos, berisikan ajakan untuk berbuat onar.Â
Praktek semacam ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama dan adat istiadat. Namun karena banyak pesan kebencian tersebut dibungkus dengan kebohongan, membuat sebagian orang mempercayainya sebagai kebenaran. Pada titik inilah pentingnya menerapkan literasi media oleh seluruh masyarakat.
Salah satu persoalan kita bersama saat ini adalah minimnya budaya baca di tingkat masyarakat. Rendahnya budaya baca inilah yang kemudian membuat sebagian masyarakat mudah dipengaruhi oleh informasi yang menyesatkan. Ketika hoaks atau berita bohong tersebut dikatakan oleh tokoh masyarakat, tokoh politik, ataupun tokoh agama, masyarakat langsung mempercayainya.Â
Ketika provokasi demi provokasi terus dimunculkan, berdampak pada kebencian yang tak terkendali. Ketika kebencian terus membabi buta, dikhawatirkan bisa berdampak pada kebencian massal dan memunculkan konflik di tengah masyarakat.
Apa itu literasi? Sederhananya literasi adalah upaya memastikan sebuah informasi benar atau tidak, sesuai fakta atau tidak, bohong atau tidak. Nah, untuk bisa melakukanh itu, kita harus mencari banyak sumber tentang informasi yang dimaksud.Â
Carilah sumber pembanding terkait informasi yang dimaksud. Adakah informasi yang sama juga dimuat di media mainstream? Jika tidak ada, cobalah bertanya kepada pihak-pihak yang dianggap lebih mengerti. Jika tidak ada yang mengerti, gunakanlah anugerah yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Gunakan logika dan akal kita untuk menelaah informasi tersebut.Â
Cek ricek semacam ini wajib dilakukan di era milenial seperti sekarang ini. Karena bibit radikal juga masih marak menyebar dan menyasar anak-anak milenial. Karena itu literasi sangat penting bagi generasi kini, agar terhindar dari segala bentuk provokasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H