Mohon tunggu...
HALIMATUS SYAKDIAH
HALIMATUS SYAKDIAH Mohon Tunggu... Polisi - POLRI

SDM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resiliensi dan Work-Life Balance bagi Anggota Polri

5 September 2024   08:09 Diperbarui: 5 September 2024   08:21 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Murianews.com

Work-life balance mengacu pada kemampuan seseorang untuk menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi dan keluarga. Bagi anggota Polri, mencapai keseimbangan ini sering kali menjadi tantangan besar karena beberapa alasan:

  1. Tuntutan Pekerjaan yang Tinggi: Anggota Polri sering kali harus bekerja dengan jam kerja yang tidak teratur, termasuk shift malam, akhir pekan, dan hari libur. Hal ini membuat mereka sulit untuk mengatur waktu berkualitas bersama keluarga dan untuk diri sendiri.
  2. Eksposur pada Situasi Berisiko dan Traumatis: Setiap hari, polisi berhadapan dengan situasi yang berpotensi traumatis, seperti kejahatan kekerasan, kecelakaan serius, dan bencana alam. Pengalaman ini dapat memengaruhi kesehatan mental mereka dan mengganggu keseimbangan kehidupan pribadi.
  3. Tekanan Sosial dan Institusi: Anggota Polri diharapkan untuk selalu tampil profesional dan kuat di depan publik, sementara di belakang layar mereka mungkin menghadapi tekanan besar. Tekanan ini bisa datang dari harapan masyarakat, atasan, atau bahkan dari rekan sejawat.

Resiliensi sebagai Kunci untuk Work-Life Balance

Resiliensi memungkinkan anggota Polri untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan tetap menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Berikut adalah beberapa cara di mana resiliensi dapat membantu:

  1. Mengelola Stres dengan Lebih Baik: Resiliensi memberikan kemampuan untuk menghadapi dan mengelola stres dengan lebih efektif. Dengan resiliensi, anggota Polri dapat mengembangkan strategi coping yang sehat, seperti teknik relaksasi atau mencari dukungan sosial, yang membantu mereka tetap tenang di bawah tekanan.
  2. Meningkatkan Kesehatan Mental: Resiliensi membantu menjaga kesehatan mental dengan memungkinkan anggota Polri untuk memproses dan mengatasi pengalaman traumatis. Ini mencegah perkembangan gangguan mental yang lebih serius, seperti PTSD atau depresi, yang dapat merusak work-life balance.
  3. Fleksibilitas dalam Menangani Tantangan: Resiliensi menciptakan fleksibilitas mental, yang memungkinkan anggota Polri untuk beradaptasi dengan perubahan atau kejadian tak terduga tanpa mengorbankan keseimbangan hidup mereka. Misalnya, mereka dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan jadwal kerja atau tuntutan yang meningkat tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
  4. Memperkuat Dukungan Sosial: Resiliensi juga melibatkan kemampuan untuk mencari dan menerima dukungan dari orang lain. Dengan membangun jaringan dukungan yang kuat, baik di tempat kerja maupun di luar, anggota Polri dapat mengurangi beban mental dan emosional, yang berkontribusi pada keseimbangan hidup yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun