Mohon tunggu...
HALIMATUS SYAKDIAH
HALIMATUS SYAKDIAH Mohon Tunggu... Polisi - POLRI

SDM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Kesadaran Digital Bagi Gen Z

1 September 2024   12:09 Diperbarui: 1 September 2024   13:05 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar : Ilustration Young People Using Mobile gadgets)

Membangun Kesadaran Digital bagi Gen Z: Sebuah Gagasan untuk Polda Sumatera Selatan

By; Halimatus Syakdiah

 

Di era digital yang serba cepat ini, kemampuan untuk berinteraksi secara aman dan bijak dengan teknologi merupakan sebuah keharusan, terutama bagi Generasi Z (Gen Z). Gen Z adalah generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, yang tumbuh bersama perkembangan pesat internet dan teknologi digital (Pew Research Center, 2019; McKinsey & Company, 2018). Sebagai generasi yang paling terhubung dengan dunia maya, Gen Z menghadapi tantangan dan peluang yang belum pernah ada sebelumnya. Membangun kesadaran digital di kalangan Gen Z tidak hanya menjadi kebutuhan tetapi juga menjadi tanggung jawab kolektif. Dalam hal ini, Polda Sumatera Selatan dapat memainkan peran yang sangat penting dalam membantu membentuk kesadaran digital yang positif di kalangan Gen Z.

Pentingnya Kesadaran Digital bagi Gen Z

Menurut laporan dari National Cyber Security Alliance (NCSA), 70% remaja telah mengalami beberapa bentuk serangan siber, termasuk cyberbullying dan pencurian data" (NCSA, 2022). Kesadaran digital bagi Gen Z mencakup beberapa aspek penting, seperti keamanan siber, etika digital, dan literasi informasi. National Institute of Standards and Technology  Mendefiniskan Keamanan siber adalah kemampuan untuk melindungi diri dari ancaman online, seperti cyberbullying, pencurian identitas, dan penipuan. Etika digital mengacu pada sikap dan perilaku yang bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi dan berinteraksi di dunia maya. Literasi informasi berarti kemampuan untuk mengevaluasi dan menilai informasi secara kritis di era berita palsu dan misinformasi.

Sebagai generasi yang paling sering menggunakan internet untuk berkomunikasi dan mencari informasi, Gen Z berisiko menjadi korban dari berbagai ancaman digital jika mereka tidak memiliki kesadaran dan pemahaman yang tepat. Tanpa kesadaran digital yang memadai, Gen Z bisa dengan mudah terjebak dalam jerat kejahatan digital atau menyebarkan informasi yang tidak akurat. Oleh karena itu, kesadaran digital harus menjadi bagian dari pendidikan yang diberikan kepada generasi ini.

Mengapa Polda Sumatera Selatan Harus Terlibat?

Sebagai institusi yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Polda Sumatera Selatan dapat mengambil langkah proaktif dalam membangun kesadaran digital di kalangan Gen Z. Peran ini bukan hanya untuk melindungi generasi muda dari ancaman digital, tetapi juga untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi dapat membawa dampak positif bagi masyarakat. Berikut adalah beberapa ide yang dapat dipertimbangkan oleh Polda Sumatera Selatan dalam membangun kesadaran digital:

  1. Program Edukasi dan Sosialisasi

Polda Sumatera Selatan dapat menginisiasi program edukasi dan sosialisasi yang menargetkan sekolah dan universitas. Program ini bisa mencakup seminar, workshop, dan diskusi yang melibatkan pakar keamanan siber, praktisi teknologi, dan psikolog. Edukasi ini penting untuk memberikan wawasan mengenai bahaya dunia maya dan bagaimana cara menghadapinya.

Contoh kegiatan:

  • Webinar tentang Keamanan Siber: Mengundang pakar keamanan siber untuk memberikan wawasan tentang bagaimana melindungi data pribadi dan mengenali ancaman digital.
  • Workshop Pembuatan Konten Positif: Membimbing Gen Z dalam menciptakan konten online yang bermanfaat dan positif, serta memahami dampak dari penyebaran informasi palsu

       2.   Kampanye Kesadaran Digital

Polda Sumatera Selatan dapat meluncurkan kampanye kesadaran digital yang kreatif dan interaktif di media sosial. Mengingat Gen Z adalah pengguna aktif media sosial, kampanye yang dilakukan di platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube dapat lebih efektif dalam menjangkau dan melibatkan mereka. Kolaborasi dengan influencer lokal yang berpengaruh dan memiliki pandangan positif juga dapat membantu menyebarkan pesan kesadaran digital secara lebih luas.

       3.  Pelatihan bagi Petugas Kepolisian

Penting bagi Polda sumsel memiliki personel yang Terampil di bidang digital untuk mendukung kerja Kepolisian, oleh sebab itu pelatihan bagi personil Polda sumsel sangat dibutuhkan dalam menghadapi kejahatan digital dan menangani kasus-kasus yang melibatkan teknologi. Petugas yang terlatih dapat memberikan penanganan yang tepat dan edukasi kepada masyarakat, terutama Gen Z, tentang pentingnya keamanan digital.

Contoh kegiatan:

  • Sesi Konseling dan Pendampingan: Menyediakan layanan konseling bagi korban kejahatan digital, seperti cyberbullying, untuk membantu mereka pulih dari pengalaman tersebut.
  • Pelatihan Keamanan Mobile Pelatihan khusus tentang keamanan perangkat mobile, termasuk cara melindungi data dan aplikasi di perangkat mobile dari ancaman siber.

       4.  Kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan

Bekerjasama dengan sekolah dan universitas dalam mengembangkan kurikulum literasi digital dapat menjadi langkah efektif untuk memastikan bahwa Gen Z mendapatkan pendidikan yang mereka butuhkan tentang penggunaan teknologi yang aman dan bertanggung jawab.

Contoh kegiatan:

  • Integrasi Literasi Digital dalam Kurikulum: Bekerja sama dengan dinas pendidikan untuk memasukkan literasi digital sebagai bagian dari kurikulum sekolah.
  • Kunjungan Edukatif ke Sekolah: Menyediakan sesi edukasi langsung di sekolah-sekolah, di mana petugas kepolisian berbagi pengetahuan tentang keamanan digital dengan siswa.

      5.   Komunitas Keamanan Digital

Membentuk komunitas atau forum online yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, termasuk siswa, mahasiswa, guru, orang tua, dan praktisi IT. Komunitas ini berfungsi sebagai tempat berbagi informasi, tips keamanan digital, dan pengalaman dalam menghadapi kejahatan digital. Hal ini dapat meningkatkan kolaborasi antar berbagai pihak dalam menciptakan lingkungan digital yang aman dan positif, serta memperkuat jaringan pengawasan dan pelaporan.

Membangun kesadaran digital di kalangan Gen Z adalah tugas penting yang memerlukan perhatian dan tindakan dari berbagai pihak. Dengan pendekatan yang kolaboratif dan inovatif, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang aman, positif, dan produktif bagi Gen Z. Sebagai masyarakat, kita berharap bahwa langkah-langkah ini dapat segera diimplementasikan demi masa depan yang lebih baik dan lebih aman bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun