Mohon tunggu...
Halimatus Sadiyah
Halimatus Sadiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Kesuksesan tidak akan menemukan kita, jika kita hanya berdiam diri. Maka, bangkit dan raihlah kesuksesan itu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bukan di Hadapan Makhluk, Akhlak Mulia Buat Siapa?

9 Juli 2020   10:34 Diperbarui: 9 Juli 2020   10:42 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://safinah-online.com/ 

Berdasarkan ketiga ayat di atas, orang yang bertakwa akan mendapat balasan berupa surga yang seluas langit dan bumi. Siapa orang yang bertakwa itu?  Ialah orang yang selalu menafkahkan hartanya, saat lapang maupun sempit, menahan amarah, memaafkan kesalahan, tidak berbuat keji, selalu ingat pada Allah, dan selalu bertaubat. Jika semua hal ini dilakukan atas dasar takwa seseorang, maka, muncullah sebuah gelar yang dinamakan akhlak mulia yang disukai bahkan dicintai oleh Allah SWT.

Selain itu, dengan adanya takwa dalam diri seseorang, maka, akan melahirkan hati yang bersih dalam dirinya itu. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis berikut:

Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, beliau berkata, "Rasulullah SAW pernah ditanya, 'Siapakah orang yang paling utama?' Beliau menjawab, 'Setiap orang yang bersih hatinya dan benar ucapannya.' Para sahabat berkata, 'Orang yang benar ucapannya telah kami pahami maksudnya. Lantas apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya?' Rasulullah SAW menjawab, 'Dia adalah orang yang bertakwa (takut) kepada Allah, yang suci hatinya, tidak ada dosa dan kedurhakaan di dalamnya, serta tidak ada pula dendam dan hasad." (HR Ibnu Majah).

Hadis di atas sudah sangat jelas bahwa kebersihan atau kesucian hati seseorang hanya bisa didapatkan ketika seseorang itu sudah bertakwa, melakukan perbuatan terpuji yang sudah disebutkan sebelumnya, memelihara akhlak yang mulia itu hingga akhir hayatnya. Mustahil, orang yang belum bertakwa akan memiliki hati yang bersih ataupun suci. Orang yang menginginkan hatinya bersih, akan selalu berusaha untuk menjauhi hal-hal yang bisa membuat hatinya kotor, dengan selalu berbuat apa yang Allah perintahkan.

Jadi, untuk mendapatkan kesucian atau kebersihan hati dan akhlak yang mulia, itu semua kembali lagi pada ketakwaan seseorang. Karena, ketakwaan adalah kunci lahirnya sebuah hati yang bersih dan akhlak yang mulia di sisi Allah. Pada hakikatnya, jika ingin dimuliakan oleh Allah, adalah dengan bertakwa, yang mana takwa itu akan terbukti dari akhlak yang mulia, bukan jabatan terhormat, harta berlimpah, atau hal-hal lainnya yang bersifat duniawi. Dengan selalu menjaga kebersihan hati dan akhlak yang mulia dengan landasan takwa, maka, Allah akan memuliakan hamba-Nya. Ketika Allah sudah memuliakan Hamba-Nya itu, maka, seluruh dunia pun akan ikut memuliakan.

Sumber:

1. Al-Qur'an

2. Klik di sini

3. Klik di sini

3. Klik di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun