Mohon tunggu...
halimatussadiyah
halimatussadiyah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

aku orang yang senag akan kegelapan namun aku takut jika sendirian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Alina Menghadapi Seleksi SNMPTN

15 Oktober 2022   02:10 Diperbarui: 15 Oktober 2022   02:15 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

hiii! Aku Alina Maheswari siswi kelas 3 SMA, Aku hidup berdua dengan adikku Jian, Jiano maheswara namanya. aku dan jian hanya beda 1 tahun, jika kalian bertanya dimana ayah kami, beliau baru saja kembali, kembali ke yang maha kuasa. sedangkan ibu kami.... huh.. entahlah aku juga tidak tau beliu ini ada dimana, setelah melahirkan jian beliau pergi mininggalkanku, ayah, juga jian yang masih sangat kecil.

Sebagai seorang kaka aku bangun lebih awal, menyiapkan keperluanku dan juga jian, " JIAAAN!! BANGUN SEKARANG GUE GA MAU TELAT HARI INI. " Braak Bug. sudah jelas suara itu berasal dari kamar jian  " Anjing sakit banget sialan. "  Yaa beginilah ke seharian kami di setiap pagi, aku harap tetangga kami bisa memaklumi itu haha.

Aku dan jian satu sekolah, jadi sudah jelas kami akan selalu berangkat bersama, ahh ada yang lupa aku beri tahu, walau aku hanya tinggal berdua dengan jian tapi kami tidak merasa kesepian karena kami memiliki tentangga yang amat perhatian terhadap kami, salah satunya tanteTania wanita berdarah minang yang akan salalu bertanya apakah aku dan suadah makan atau belum.

Seperti pagi ini contohnya  saat aku hendak manaiki motor yang sudah di nyalakan oleh jian tante Tania bertanya " alin, jiano kalian udah sarapan? " sambil menatap kami dengan senyum menawannya " sudah tante. 

" jawab aku dan jian dengan sopan, beliau tersenyum mendengar jawaban aku dan jian seraya menyerahkan dua kotak makan untukku juga jian " nih tante tadi masak banyak, jadi sekalian tante bunkusin buat bekal kalian, di makan yaa. " jian tentu menerimanya dengan senang hati, sedangkan aku merasa tak enak karena takut membuat tante tania repot " maaf ya tante, jadi ngerepotin gini. 

" tante tania  mengelus surai rambut panjangku dengan lembut " ini tidak merepotkan sama sekali, tante justru senang bisa membantu kalian, sudah sana berangkat nanti kalian malah telat. " aku dan jian tersenyum " hehehe yaudah aku sama jian berangkat dulu ya tante, sekali lagi terimakasih ya tan. "  

aku dan jian melambaikan tangan ke arah tante tania sebagai tanda perpisahan, haha.

Sebagai siswi kelas 3 SMA sudah jelas aku harus menyiapkan materi untuk ujian nasional bulan depan, sebenarnya aku sangat berharap bisa lolos seleksi SNMPTN karena hanya itu harapanku satu-satunya untuk bisa mengejar cita-citaku sebagai fashion disagner.

Jam menunjukan pukul 14.30 WIB tandanya murid-murid sudah di perbolehkan untuk pulang, akan tetapi tidak untukku dan jian, kami harus bekerja paruh waktu untuk menyambung hidup di hari esok hahaha. terdengar lebay mungkin, tapi memang itu faktanya, aku melihat ke arah  handphoneku berharap jian akan membalas pesanku.

Namun nihil lelaki tampan itu tidak membalas pesanku satu pun, " Ka alin. " panggil jian dari ke jauhan, aku melihat ke arahnya dengan muka masam " lama banget sih lo, panas tau nunggu di sini. " jian hanya metapku dengan cengiran khasnya " sorry ka, tadi gue piket kelas sebentar hehe. " aku hanya menghela nafas  " yaudah ayu berangkat, pasti bang haikal udah nunggu kita. " fyi bang haikal itu atasan aku dan jian di tempat kerja.

sesampainya aku dan jian di tempat kerja kami langsung berganti pakain dan melakukan pekerjaan masing-masing, tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 21.00 WIB berarti aku dan jian sudah boleh pulang, aku segera berganti pakain lagi " bang kal alin sama jian pulang dulu yaa." lelaki yang akrab di panggil kal itupun menoleh " yoo ati-ati lo berdua, bsk ga usah ke cafe dulu, soalnya gue mau ada urusan. " 

aku dan jian saling tatap dengan raut yang bahgia " siaap laksankan. " jawab aku dan jian yang di akhri  kekehan ringan dari kami " begini aja nyengir lo berdua, dah sono balik keburu malem, ga baik anak di bawah umur kaya lo berdua keluar malem-malem." aku dan jian pun mengangguk mematuhi perintahnya,kami pulang dengan hati senang hahaha.

1 bulan kemudian

ini hari terakhir aku ujian nasional, perasaanku benar-benar campur aduk antara senang, sedih, takut semuanya menjadi satu                                                                                                  

KRINGGG KRINGGG                                                                                                                                                     

bel pertanda waktu ujian telah berakhir, aku segera mengumpulkan kertas ujianku dan kembali ke bangkuku untuk merapihkan alat tulisku dan bergegas untuk kembali ke rumah. saat berjalan menuju gerbang aku dapat melihat jian yang sudah menungguku, dia menatapku dengan senyumannya seakan dia paham tentang apa yang sedang aku rasakan,aku menghampirinya, aku sudah berada di hadapannya.

Dia mengelus surai hitamku dengan lembut  " lo udah keren banget ka alin, jangan khawatir, gue yakin nilai lo pasti bagus, jangan khawatir juga soal SNMPTN, cukup ikutin aja alurnya oke? " aku hanya mengangguk sebagai jawaban entah mengapa setelah jian mengatakan itu perasaanku menjadi sedikt lebih lega.. " ayo pulang, kali ini gue yang bakal masakin buat lo, gue bakal bikin makanan special untuk orang  yang ga kalah special. " 

aku terkekeh mendengar ucapan jian " manis banget kata kata lo kaya janji DPR hahaha. "  jian hanya terkekeh ringan mendengar balasanku.

3 MINGGU KEMUDIAN

Aku menatap gelisah ke arah jian " ji gue takut ji. " jian menggenggam tanganku dengan erat " ka alin denger gue, apapun hasilnya nanti lo tetep keren di mata gue ka, jadi plis clam down ka. " jam menunjukan pukul 13.00 WIB itu tandanya hasil SNMPTN sudah bisa di lihat, jujur aku ga berani buat buka itu sendiri maka dari itu aku menyuruh jian untuk membukanya. Ternyata benar akan dugaanku. 

Aku.... dinyatakan tidak lulus seleksi SNMPTN, duniaku seakan berhenti sejenak, sedih, kecewa, marah, semuanya menjadi satu, semesta seakan tidak mendukungku untuk bahagia, mataku memerah menahan sesak di dadaku, tenggorokan ku tercekat, ini benar-benar menyesakkan bagi ku.

Benar kata jian hidupku tidak mungkin hancur hanya karena aku tidak lulus seleksi, mungkin memang ini jalan hidupku, mungkin tuhan ingin aku hanya fokus terhadap satu hal saja, seharusnya aku tidak perlu menyalahi takdir, " jian maaf gue pasti udah bikin lo khawatir banget, gue janji, gue ga akan sedih lagi karena ini, makasih udah sabar ngadepin gue jiano. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun