Mohon tunggu...
halimatus sakdiah
halimatus sakdiah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

saya suka membaca buku buku sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Reformasi Indonesia 1998

5 Mei 2023   23:06 Diperbarui: 5 Mei 2023   23:10 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fotografer Erik Prasetya merekam berbagai momen Reformasi 20 tahun lalu 

Kerusuhan Mei 1998 adalah kerusuhan yang menjadi awal terjadinya peristiwa reformasi di Indonesia. Reformasi di Indonesia disebut juga masa berakhirnya orde baru. ditandai dengan digulingkannya pemerintahan Soeharto, dengan mengakhiri masa jabatannya selama 32 tahun.

Soeharto melepas jabatannya pada 21 Mei 1998 yang kemudian digantikan oleh Wakil Presiden BJ Habibie.

Latar Belakang reformasi 1998

Reformasi adalah suatu proses ke arah tatanan kehidupan bernegara yang baik, yang meliputi aspek politik, aspek ekonomi, dan hukum. Reformasi di Indonesia ini adalah suatu arah untuk menata kembali kehidupan bernegara yang lebih baik, karena pada masa orba yang telah berkuasa selama 32 tahun mulai rapuh dan sudah tidak cocok lagi untuk Indonesia (Nugroho, 2015:30).

Mundurnya presiden Soeharto dilatarbelakangi oleh krisis moneter 1997 yang terjadi. Kondisi ekonomi saat itu melemah dan merosot sehingga melahirkan rasa tidak puas dari masyarakat atas pemerintahannya. Ketidakpuasan ini kemudian memicu kerusuhan dan aksi demonstrasi besar-besaran dari mahasiswa dan beberapa buruh yang menuntut atas perbaikan beberapa kebijakan Soeharto.

Salah satu asumsi tentang pemicu kerusuhan Mei 1998 yang paling menonjoladalah akibat terjadiya peristiwa penembakan 4 mahasiswa Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998, yaitu sehari sebelum terjadinya kerusuhan tersebut.

Akibatnya, reformasi lahir sebagai jawaban atas krisis yang melanda berbagai segi kehidupan masyarakat saat itu dan pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pun mendapat banyak tekanan politik baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Dari luar negeri, Amerika Serikat secara terbuka meminta agar Soeharto mengundurkan dari jabatannya sebagai Presiden.  Sedangkan dari dalam negeri, terjadinya gerakan mahasiswa yang turun ke jalan menuntut agar Soeharto lengser dari jabatannya.

Soeharto yang saat itu sudah terdesak masih berusaha untuk menyelamatkan kursi kepresidenannya dengan melakukan perombakan kabinet dan membentuk Dewan Reformasi.

Tetapi, pemberontakan yang dilakukan oleh para mahasiswa ini membuat Presiden Soeharto tidak memiliki pilihan lain selain mengundurkan diri.

Pada 21 Mei 1998 di Istana Merdeka, Presiden Soeharto secara resmi menyatakan dirinya berhenti menjabat sebagai Presiden Indonesia. Melalui UUD 1985 Pasal 8, Soeharto segera mengatur agar Wakil Presiden BJ Habibie disumpah untuk menjadi penggantinya di hadapan Mahkamah Agung.  Sejak saat itu, kepemimpinan beralih dari Soeharto ke BJ Habibie dan terbentuk Era Reformasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun