Pendidikan adalah fondasi utama dalam pembentukan karakter individu dan juga masyarakat. Di era globalisasi dan teknologi informasi seperti sekarang, media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi Generasi Z. Oleh karena itu, peran guru menjadi semakin penting dalam membentuk pendidikan berkarakter pada generasi ini melalui pengelolaan yang bijak terhadap penggunaan media sosial.
Pertama-tama, guru memiliki tugas sebagai fasilitator pembelajaran karakter di kelas. Dalam kaitannya dengan media sosial, guru dapat memadukan nilai-nilai positif dalam materi pembelajaran. Membahas bagaimana menggunakan media sosial secara etis, menghargai perbedaan, dan mempromosikan kebaikan adalah langkah-langkah nyata yang dapat diambil. Dengan demikian, guru tidak hanya menjadi penyampai ilmu pengetahuan, tetapi juga pembimbing moral bagi siswa.
Kedua, guru perlu mengembangkan literasi media sosial pada diri siswa. Pemahaman tentang kebenaran dan keadilan di dunia maya, serta cara menyaring informasi yang diterima, adalah keterampilan yang sangat penting. Guru dapat memberikan wawasan tentang dampak positif dan negatif media sosial, membantu siswa memahami pentingnya berpikir kritis dalam mengonsumsi informasi, serta mengajarkan etika dalam berkomunikasi daring.
Selain itu, peran guru tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah, tetapi juga mencakup hubungan dengan orang tua siswa. Kerjasama antara guru dan orang tua dapat memaksimalkan pendidikan berkarakter pada Generasi Z. Guru dapat memberikan informasi kepada orang tua mengenai dampak media sosial, dan bersama-sama menciptakan aturan yang sehat dalam penggunaan teknologi di rumah.
Guru juga memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif di kelas. Dalam konteks media sosial, ini berarti menciptakan suasana di mana setiap siswa merasa diterima dan dihormati tanpa memandang perbedaan. Hal ini akan membantu membentuk karakter positif, mengurangi potensi perundungan/bullying daring, dan meningkatkan rasa kebersamaan di antara siswa.
Terakhir, guru sebagai model teladan memiliki pengaruh besar dalam membentuk karakter siswa. Dalam era media sosial, guru dapat menggunakan platform tersebut sebagai sarana untuk memperlihatkan sikap dan perilaku positif. Menunjukkan integritas, empati, dan toleransi di media sosial dapat memberikan dampak positif yang besar pada siswa, menginspirasi mereka untuk mengadopsi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai kesimpulan, peran guru dalam membangun pendidikan berkarakter pada Generasi Z di era media sosial sangat penting. Guru tidak hanya menjadi pemberi informasi, tetapi juga pembimbing moral, fasilitator pembelajaran karakter, dan model teladan. Dengan melibatkan diri secara aktif dalam mengelola media sosial, guru dapat membentuk generasi yang cerdas, kritis, dan berintegritas, sehingga mampu menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks dengan penuh kepercayaan diri dan moralitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H