Mohon tunggu...
Noor halimah
Noor halimah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemula dalam menulis, semoga bermanfaat

Do the best

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Internasional, Why Not?

23 Desember 2019   21:14 Diperbarui: 24 Desember 2019   13:42 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Indonesia digunakan sebagai salah satu bahasa internasional di negara-negara Islam, selain bahasa Arab. Merupakan suatu gagasan yang menarik, karena akan membuat bahasa Indonesia dipelajari dan kemudian dijadikan bahasa dunia meskipun masih sebatas dunia Islam. 

Bahasa dunia Islam memang terbatas, tetapi karena umat Islam berada di berbagai belahan dunia dengan aneka bahasa, maka penggunaan bahasa Indonesia akan menjadikan bahasa lebih dikenal dan lebih dari itu dipelajari. Bahasa Indonesia yang bermuara pada bahasa Melayu, kini digunakan oleh 225 juta penduduk Indonesia. 

Bergabung dengan bahasa Melayu yang dipakai di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand (Selatan), bahasa Indonesia menempati posisi kelima dari banyaknya penduduk yang memakainya. Yang pertama Cina (China, Tiongkok), lalu bahasa Inggris, kemudian bahasa Spanyol, dan bahasa Hindi di India. 

Banyaknya penutur tentu bukan satu-satunya ukuran atau syarat untuk dapat menjadi bahasa dunia. Banyak syarat lain yang harus dipenuhi. Bahasa Mandarin, misalnya, bukan bahasa pengantar dunia, demikian juga bahasa Hindi. Bahasa Inggrislah yang ini menjadi bahasa dunia. 

Diperkirakan dua per tiga penduduk dunia mempraktikannya, baik sebagai bahasa utama maupun sebagai bahasa kedua. Baik sebagai bahasa pengantar maupun sebagai alat untuk memahami sesuatu. Tentu dengan berbagai karakteristik wilayah masing-masing. Bahasa Melayu sendiri, sebenarnya, pernah mengungguli bahasa Inggris pada abad ke-12 sampai ke-19. Ketika di Eropa yang menjadi bahasa pergaulan adalah bahasa Latin, bahasa Inggris belum punya pengaruh apa-apa. 

Sementara di belahan Asia Tenggara, bahasa Melayu sudah menjadi mode yang dipelajari di mana-mana di bumi Nusantara. Gubernur Portugis di Maluku, Antonio Galvao, menyamakan bahasa Melayu di Nusantara dengan bahasa Latin di Eropa ketika itu. Ada keunggulan tertentu bahasa Melayu dibandingkan dengan bahasa Latin. Dalam kategori apa keunggulan itu. Keunggulan itu ada dalam bidang ilmu, perdagangan, diplomasi, dan agama. 

"Bahasa tulis menyebar ke seluruh daerah tersebut, seperti bahasa Latin yang ditulis dari Irlandia sampai Hungaria. Bahasa Inggris digunakan pada nama apa pun, dari nama jalan sehingga nama toko. 

Namun, hanya sedikit yang berbicara bahasa Inggris. Di toko Tionghoa, jepang, Hindu dan Keling semua menggunakan bahasa Melayu. "Artinya ialah bahasa Melayu itu suatu bahasa yang besar artinya dalam campuran hidup (pergaulan) di Singapura, dalam kota internasional itu, lebih besar dari bahasa Inggris. 

Kini Bahasa Inggris lebih kuat dibanding bahasa Indonesia. Bahkan banyak orang Indonesia lebih menyenangi bahasa Inggris, meskipun tidak tepat. Ini punya arti tertentu dalam arah bahasa di Indonesia.

Kemungkinan Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional apabila

1. Indonesia memiliki kekuatan dan pengaruh politik yang dominan di dunia, atau setidak-tidaknya di salah satu kawasan di dunia.

2. Indonesia memiliki kekuatan dan pengaruh ekonomi yang dominan di dunia, atau setidak-tidaknya di salah satu kawasan di dunia.

 Selama kedua syarat itu tidak dapat dipenuhi, tidak akan ada kemungkinan bagi bahasa Indonesia kini, dan dalam waktu dekat-- menjadi bahasa internasional.

 Pemakaian suatu bahasa berkembang meluas secara geografis dan bertambah jumlah penuturnya melalui penetrasi kebudayaan (masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lain). Penetrasi kebudayaan dapat berlangsung secara damai, dan dapat terjadi lewat kekerasan.Penetrasi damai bersifat memperkaya kebudayaan yang dimasuki tanpa meniadakan kebudayaan penerima penetrasi.Penetrasi lewat kekerasan berlangsung secara paksa, lewat peperangan atau penaklukan. Ia cenderung menyingkirkan kekayaan budaya yang dimasuki, dan sering menimbulkan guncangan sosial. Keduaduanya memerlukan masa yang panjang seperti yang ditunjukkan oleh sejarah bahasa Inggris, dan pengaruh bahasa yang dibawa bangsa Barat yang pernah singgah dan menetap di Indonesia.

Bahasa Inggris adalah bahasa Jermanik Barat, yang merupakan kombinasi beberapa bahasa lokal yang dipakai orang Norwegia, Denmark, dan Anglo-Saxon dalam abad VI sampai abad X. 

Setelah Inggris ditaklukkan William the Conqueror dari Normandia, bahasa Inggris mulai dipengaruhi bahasa Latin dan bahasa Perancis. Untuk menjadi bahasa Inggris seperti yang dikenal sekarang, diperlukan waktu ratusan tahun. 

Bahasa Inggis menjadi bahasa dunia karena tanah jajahannya berada di sekeliling dunia. Ada 103 bekas dominion, koloni, protektorat, dan negeri di bawah mandat Inggris di dunia. Ini membuat Imperium Britania disebut sebagai the empire on which the sun never sets.

Portugis datang ke Indonesia tahun 1511. Portugis disingkirkan Spanyol tahun 1521. Belanda (VOC) datang tahun 1596, disela oleh Inggris tahun 1811-1816, kemudian kekuasaan Kerajaan Belanda kembali, dan baru meninggalkan Indonesia pada 1950-an. Pengaruh yang terkuat di antara empat bangsa Barat itu adalah pengaruh yang dijejakkan bahasa Belanda. Itu pun tidak membuat bahasa Belanda menjadi bahasa pergaulan di Indonesia.

Mengembangkan pemakaian bahasa Indonesia lewat kekerasan kini tidak mungkin terjadi, selain karena tidak adanya kekuatan Indonesia untuk itu, juga sudah tidak dimungkinkan oleh peradaban politik internasional.

Mengembangkan pemakaian Bahasa Indonesia lewat penetrasi damai, juga hampir mustahil, karena Indonesia tidak memiliki keunggulan kultural terhadap kebudayaan lain -- terlebih-lebih dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Malah dalam hal ini Indonesia berada pada posisi lemah, menjadi penerima penetrasi kebudayaan

Kosa kata bahasa Indonesia dipengaruhi bahasa asing antara lain Sansekerta, bahasa Belanda, Arab, dan bahasa Inggris. Ada perkembangan yang menggembirakan, tetapi yang berlangsung bukanlah penetrasi kebudayaan secara damai.

Bahasa Indonesia memang sudah dipelajari di 45 negara, antara lain Amerika Serikat, Kanada, dan Vietnam. Di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa popular keempat. Hanya saja pengajaran bahasa Indonesia di berbagai negara itu tidak serta merta menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan.Sampai akhir kuartal ketiga 2010, jumlah tenaga kerja Indonesia di luar negeri memang mencapai 4,32 juta orang. Tetapi kehadiran mereka di luar negeri tidak berada pada posisi mempengaruhi. Wikipedia Indonesia berada pada peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Di Asia ia berada pada peringkat tiga (teratas Jepang, nomor dua Mandarin). Ini hanya disebabkan oleh jumlah penutur bahasa Indonesia yang mengakses memang tinggi, dan penetrasi damai juga tidak berlangsung.

Bahasa Indonesia memiliki tantangan yang tidak mudah untuk menjadi bahasa internasional diperlukan dukungan yang besar dari berbagai elemen masyarkat. Dengan keunggulan yang dimiliki bahasa Indonesia bahasa ini layak dijadikan bahasa internasional. Keunggulan dari bahasa indonesia tersebut yaitu banyaknya jumlah penutur bahasa indonesia atau melayu ini. Jumlah penutur meliputi empat negara Indonesia, Malaysia, singapura dan Brunei Darussalam. Selain itu susunan gramatikal bahasa Indonesia lebih mudah misalnya tidak mengenal istilah tenses dan pengunaan huruf tidak mengunakan simbol-simbol tertentu. Walaupun memiliki keunggulan banyak tantangan yang harus dihadapi bahasa indonesia. Tantangan yang harus dihadapi adalah posihadsi bahasa indonesia yang tidak strategis karena tingkat ketergantungan dunia internasional terhadap bahasa sangat rendah. Suatu bahasa memiliki ketergantungan tinggi jika penggunaan bahasa tersebut behubunga dengan dunia politik, ekonomi, dan ilmu pengetahuan. Akan tetapi dari tantangan yang dihadapi bahasa Indonesia masih memiliki peluang yang tinggi. Peluang ini dapat dilihat dari perkembangan bahasa Indonesia yang maju pesat di berbagai negara. Selain itu adanya dukungan dari pemerintah dari berbagai program dan kebijakan serta kontribusi media dalam perkembangan bahasa Indonesia.

daftar pustaka

James T. Collins Bahasa Melayu Bahasa Dunia, Buku Obor, Yayasan Obor Jakarta 2005

Alfian, komunikasi politik dan sistem politik indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993

Hanafi, Abdillah, memahami komunikasi antar manusia , usaha nasional Surabaya, 1984

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun