Mohon tunggu...
Halimah Rachma
Halimah Rachma Mohon Tunggu... Freelancer - Halimah Rachma

Halo nama saya Halimah Rachma, biasa dipanggil Ima. Senang membaca jurnal

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengalaman Kerja di BKPM

21 Agustus 2020   12:38 Diperbarui: 21 Agustus 2020   12:45 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BKPM adalah Lembaga setingkat kementrian yang bertugas mengurus arus masuk FDI/foreign direct investment baik dari investasi asing maupun dari dalam negri. Usaha itu dibagi jadi dua ya temen temen PMDN dan PMA, PMDN itu perusahaan dari dalam negri, PMA itu dari asing. 

Jadi investasi itu bukan saja dari asing, tapi lokal juga banyak. Pro investasi bukan berarti pro asing.  Kondisi investasi asing dengan Indonesia itu bagaimana si? PMA masih memimpin, tapi bedanya gak jauh , dan keadaan bisa berbalik yaitu perusahaan lokal bisa mengejar asing. Di tahun 2019 investasi asing itu 52,3 % dan investasi local itu 47,7%

Pengalaman berkerja tentu saja penuh dinamika, aku si anak baru, yang kerja di bagian promosi sektoral. Kebetulan, pas aku masuk, mereka lagi handle kerjaan penting dan strategis, yaitu menarik FDI asing yang mau relokasi, utamanya dari China. Karnanya banyak sih! Aku jelasin singkat aja wakaka. 

Banyak perusahaan yang buka pabrik di China. Tentu we can’t deny their power, apa yang mereka punya, beberapa diantaranya adalah supply chain yang terintegrasi, tenaga kerja berlimpah, insentif dari pemerintah yang pro investasi, dan kepastian berusaha, hal ini karna negara mereka yang komunis, jadi ya perizinan itu satu pintu (selesein dipusat aja).  

Namun adanya Covid-19, membuka mata para pemilik perusahaan asing. Pada saat covid terjadi, beberapa perusahaan yang punya pabrik di China, terpaksa untuk berhenti produksi untuk sementara waktu. Nah ini bikin perusahaan jadi berfikir untuk mengelola resiko, sebar resiko. Don’t put your eggs in one basket, and if you are, boam u will be in risk!

 Gitu intinya jadi perusahaan harus sebar resiko, akhirnya beberapa perusahaan banyak yang mau relokasi pabrik karna hal ini. Salah satunya negara tujuan, negara kita, Indonesia. Tentu persaingannya kompetitif, karna ada negara lain yang perlu diperhitungkan seperti India, Thailand, dan Vietnam (ini sih tiga terkuat, menurutku).

Kerjaanku.. yang menurut ku seru itu kalo bikin materi paparan, aku jadi mikir. Hahahha. Aku ngerasa kalo aku bikin materi, aku jadi bisa kenalan lebih dalam dengan Indonesia. Aku jadi paham, Indonesia itu negara besar, market terbesar ke-4 loh di dunia. Sumber daya alam, kita kaya sekali. Sebut komoditas penting yang gak ada di Indonesia, (susah kan, hahaha). 

Pertanian, perkebunan, minyak dan gas, Alhamdulillah kita punya, Makmur deh, uda banyak banget. Gak heran kalo VOC dulu menguasai Indonesia, kekayaanya bisa lebih banyak dari perusahaan Apple ditambah Microsoft. Bahkan, banyak investor asing yang berusaha di Indonesia, karna bisa menekan production cost.  

Tapi kelemahan kita itu..

Yang bisa ngolah terbatas

Karna.. mayoritas penduduk Indonesia itu masih rendah pendidikannya

Mungkin kamu ga ngerasa yah, temen kamu lulusan kuliah / SMA semua. Tapi kenyataanya SDM di Indonesia, angkatan kerja dengan lulusan perguruan tinggi hanya sebanyak 10%, kemudian tingkat lulusan SMA sebanyak 25%, sisanya sebanyak 65% lulusan SMP ke bawah.  Ini sangat berpengaruh terhadap etos kerja dan cara berfikir seseorang. 

Ada perusahaan yang mengeluh, mereka terpaksa memberhentikan pekerja karna pekerjanya tidak produktif, suka bolos, setengah hari kerja pulang. Namun, karna hal tersebut, perusahaan dituntut oleh masyarakat setempat, warga berfkir perusahaan tidak memberikan kesempatan dan pekerjaan ke warga lokal, padahal mereka membuka pabrik di lingkungan tersebut. Tapi gimana..perusahaan kan ga bisa memperkerjakan orang yang tidak dapat berkerja tanpa alasan.

Ya jadi ini juga yang terjadi, sulitnya transfer teknologi dan pengetahuan yang dilakukan.

Semoga keadaan ini membaik. Yuk, yang udah ada kesempatan bisa sekolah sampe tinggi, mungkin ini saat yang tepat untuk jadi motor penggerak buat adek-adek kita yang lain. 

Bisa ngajar, bisa beramal, bisa motivasi, apa aja kataku. Yang jelas, menurut aku kita punya tanggung jawab untuk meningkatkan tingkat edukasi mereka. Dengan edukasi, maka mereka bisa berkerja dengan baik dan bermartabat sebagai manusia.

Sejauh ini, itu salah satu hal yang aku pelajarin. Banyak negara yang gapunya SDA tapi bisa sukses. Tapi..apa jadinya negara tanpa SDM yang berkualitas, negara bisa terjerumus ke jurang kemiskinan. Oiya investasi adalah penggerak ekonomi gengs, jadi jangan berfikir negative seperti investasi = asing, investasi itu bisa berasal dari penduduk lokal.

Sekian!

Halimah Rachma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun