Mohon tunggu...
Halimah Halimah
Halimah Halimah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sebagai seorang guru, saya selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan pendidikan dengan banyak membaca dan mengikuti berbagai kegiatan yang dapat mendukung profesi saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Terakhir

22 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 22 Oktober 2024   09:17 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ndik, kapan kau akan bertandang ke rumahku

Berpuluh tahun aku di tanah orang merantau

Tak sekali pun kudengar sapamu menyapaku

Di sini aku telah punya tempat tinggal

Bagus ... bagus, Ndik.

Terbuat dari kayu

Sama persis rumah lahir kita di kampung

Dari rumahku ini, kita bebas memandangi laut

Yang setiap ada kapal melewatinya

Kuharap kau ada di antara para penumpang yang akan melambai kepadaku

Ndik, tanah yang kupijak ini sangat indah

Meski tanahnya tak sesubur tanah kelahiran kita

Tapi aku tetap bisa makan meski berasnya dari seberang lautan

Aku masih bisa makan sayur meski masih harus berebut

Ketika kapal-kapal pembawa sayur tiba

Sekali sebulan aku masih bisa makan daging ayam

Yang mungkin telah beku lebih dari sebulan

Ndik, besok kalau kau ada rencana mengunjungiku

Akan kujemput kau dengan arak-arakan

Akan kuantar kau berkeliling kota

Melihat-lihat tempatku menyandarkan hidup sekarang

Akan kuceritakan pada kawan-kawanku

"Ini saudaraku yang tlah lama kunanti, datang mengujungiku

Berpuluh tahun aku menantinya

Sekarang baru sempat melangkahkan kakinya".

 

Ndik, aku harap ini bukan cerita terakhirku

Aku tak ingin kita hanya bersua dalam kata

Kurindu menatap wajahmu yang tentu bukan kanak lagi

 

Ndik, jangan mengunjungiku ketika hanya akan meratap di dekat nisanku ya!

 

Ndik (Bugis) = Adik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun