Mohon tunggu...
Halimah
Halimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Writer

Hidup bukan tentang seberapa hebatmu, tapi seberapa dirimu menjadi manfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara

1 November 2023   11:43 Diperbarui: 1 November 2023   12:01 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dasar-dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara (Dok. pribadi)

Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk peri kehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi peserta didik untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun peserta didik menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa diperintah oleh orang lain. Dalam menyelenggarakan pendidikan maka kita harus menyiapkan lingkungan yang medukung proses pembelajaran baik sarana maupun prasarana serta fisik maupun mental pendidik agar pembelajaran mampu mencapai hasil yang optimal.

Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa dasar Pendidikan peserta didik berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan "sifat" dan "bentuk" lingkungan di mana peserta didik berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan "isi" dan "irama". Pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya peserta didik di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda disetiap daerah. Mengenai Pendidikan dengan perspektif global, pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal sosial budaya Indonesia.

Pendidikan budi pekerti merupakan hal paling penting dalam kehidupana dan budi pekerti dapat mempengaruhi perkambangan peserta didik dalam menyikapi setiap masalah yang terjadi. kita sebagai guru tidak hanya dituntut untuk mengajarkan secara kognitif nya saja, namun juga perlu mengajarkan niali budi pekerti seperti rendah hati dan juga bekerja sama.

Sistem Among menjadi salah satu kekuatan Mahasiswa untuk memahami secara mendalam peran seorang pendidik dalam menuntun kekuatan kodrat anak. Ki Hajar Dewantara mencetuskan system among sebagai suatu metode pendidikan yang menekankan proses pembelajaran yang dikenal Ing Ngarso Sung Tulodho (didepan memberi teladan dalam budi pekerti dan tingkah laku), Ing Madyo Mangun Karso (di tengah membangun kehendak yaitu membangun semangat siswa dengan berperan sebagai narasumber dan penuntun), Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan tapi juga memberikan saran dan rekomendasi dari hasil pengamatannya) supaya dapat diterapkan dalam pembelajaran. Sistem among ini merupakan guru harus menuntun peserta didik untuk berproses mencapai tujuan pembelajaran.

Menuntun adalah membimbing segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam proses "menuntun", anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai 'pamong' dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang 'pamong' dapat memberikan 'tuntunan' agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.

Berdasarkan pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan merupakan tempat persemaian benih-benih kebudayaan, sehingga harus di sesuaikan dengan budaya, karakteristik dan kepribadian bangsa Indonesia. Karakter budaya erat kaitannya dengan nilai social yaitu budi pekerti, norma, dan sopan santun yang harus dibiasakan dan ditanamkan dalam diri peserta didik. Maka guru harus memberikan contoh, membangun semangat dan melakukan dorongan untuk tumbuh kembang peserta didik.

Pendidikan anak perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam artinya sebagai lingkungan tempat peserta didik berada baik kultur budaya maupun kondisi alamnya. Kodrat alam berkaitan dengan karakter peserta didik. Sehingga sebaiknya guru mampu menjadi teladan bagi peserta didik. Kodrat zaman dapat diartikan dengan perubahan dari waktu ke waktu. Guru mampu mendampingi peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik dan membekali dengan ketrampilan yang mampu mengikuti zaman. Berdasarkan pernyataan Ki Hajar Dewantara yang menjelaskan bahwa guru mendidik anak sesuai zamannya, maka disini guru harus selalu mengikuti perkembangan zaman, supaya peserta didik juga mampu mengikuti perkembangan zaman yang sedang berlangsung, sehingga tercipta peserta didik yang dapat bersaing secara global.

Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara memiliki relevansi dalam Pendidikan yang memerdekakan murid dengan peran Saya sebagai pendidik. Pembelajaran yang memrdekakan peserta didik adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik secara maksimal. Guru harus mampu menuntun peserta didik supaya mampu memiliki karakter pancasila yang baik dan mampu mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun