Bukannya saya menentang ajaran agama yang saya anut untuk menjaga jarak antara laki-laki dan perempuan. Hanya saja saya mencoba menetralisir perasaan saya sendiri, karena saya tahu cinta itu unik.Â
Semakin kamu mencoba untuk tidak mencintai, maka kamu akan semakin mencintai, pun sebaliknya. Jadi saya mulai menerima perasaan yang tengah saya rasakan. Berdamai dan memerdekakannya.
Benar saja dugaan saya. Cinta itu unik. Saat saya memerdekakan perasaan saya sendiri, saya malah menemukan banyak sekali hal-hal yang bisa dipelajari. Saya tidak hanya merasakan cinta, tetapi lebih dari itu---yang tidak bisa saya jelaskan dengan kata-kata.Â
Yang saya tahu hati saya tidak lagi sekalut dulu. Saya sudah berdamai, dengan diri saya, dan itu menyenangkan.