Menjadi Mahasiswa "Amoeba" di Kampus Muda Mendunia

Dalam dunia perkuliahan, mungkin kita sering sekali mendengar istilah julukan mahasiswa "kupu-kupu" (kuliah-pulang kuliah-pulang) tapi apakah kalian pernah mendengar istilah mahasiswa "amoeba"? 

Amoeba  adalah sebuah organisme yang memiliki kemampuan untuk merubah bentuk tubuhnya sendiri dan melangsungkan kehidupannya dengan cara membelah diri. 

Namun, bukan amoeba tersebut yang dimaksudkan disini akan tetapi adalah sosok mahasiswa yang "membelah diri" untuk mengikuti bangku perkuliahan sekaligus mengikuti berbagai macam organisasi ataupun UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).

Namun siapa menyangka, saya yang dahulunya adalah seseorang yang tidak tertarik terhadap hal-hal tersebut, malah menjadi bagian dari mahasiswa amoeba itu sendiri. .

Di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), tersedia banyak sekali organisasi dan berbagai macam UKM yang selalu siap menampung bakat dan minat mahasiswa. 

Organisasi dan UKM sama sama memiliki tujuan yang baik, yaitu menjadi sarana belajar mahasiswa, meningkatkan soft skill yang tidak didapat di kelas dan tempat menyalurkan minat dan bakat juga. 

Selain itu di organisasi dan UKM ini juga saya bisa menjadi belajar menerima perbedaan, dan beradaptasi dimana saya ditempatkan dengan berbagai mahasiswa yang berbeda latar belakang, budaya, etnis, hingga pola pikir.

Saya akan bercerita mengenai pengalaman, hingga momen-momen berkesan di organisasi dan UKM yang pernah saya ikuti selama saya berkuliah di UMY.

1. Mengabdi di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMY (BEM FISIPOL UMY)

Sumber: dokumentasi pribadi

Menjadi mahasiswa baru di kampus muda mendunia, tentunya dengan banyak organisasi yang tersedia Saya pun sempat kebingungan dalam memilih organisasi. Hingga akhirnya saya menjatuhkan pilihan saya ke BEM FISIPOL UMY yang pada saat itu membuka rekrutmen di awal saat saya kuliah. 

Berbeda dengan organisasi seperti OSIS di SMA, ternyata di organisasi seperti BEM FISIPOL memiliki tanggung jawab yang lebih berat khususnya terhadap mahasiswa-mahasiswa FISIPOL.

Pengalaman pertama yang tidak terlupakan di BEM FISIPOL adalah saat saya pertama mengikuti TO (Training Organization) yang dilaksanakan sebagai pelatihan pertama di BEM. 

Banyak hal yang dipelajari pada saat itu seperti pengenalan secara dalam BEM itu sendiri hingga pembelajaran skill yang nantinya akan membantu dalam melaksanakan tugas-tugas selama di BEM.  

Pada saat itu saya sempat ditunjuk sebagai leader dari grup yang telah dibagi untuk membuat yel-yel dan disitu saya gugup karena saya mencoba bekerja sama dengan teman-teman BEM lain yang baru saja saya kenal dan saya temui, disitulah pertama kali saya belajar bagaimana cara bekerja sama dengan orang yang belum kita kenal sama sekali di bangku perkuliahan.

Selain itu, hal yang sangat mengesankan bagi saya di BEM FISIPOL UMY adalah dimana saya dan teman-teman divisi saya merancang dan melaksanakan acara di depan lobi FISIPOL dengan mengundang berbagai macam pengisi acara dan juga mengundang pedagang-pedagang kecil untuk berjualan dengan mengisi booth-booth yang sudah disediakan, bahkan hingga ada yang berjualan buku.

BEM FISIPOL UMY telah menjadi tempat pertama saya berproses sebagai mahasiswa, saya tidak akan pernah melupakan segala hal yang telah saya pelajari dan pengalaman yang saya alami.

       2. Menyelami Bahasa Inggris di Student English Activity UMY (SEA UMY)

Sumber: dokumentasi pribadi

Be SEA be you! slogan UKM SEA UMY yang selalu menggema di setiap kegiatannya. Meskipun SEA UMY adalah UKM, namun secara struktural SEA UMY berjalan seperti organisasi dimana terdapat president dan vice-president, misniter, hingga deputy. 

SEA UMY memiliki beberapa divisi yang disebut dengan ministry seperti Speaking Ministry, Public Relation ministry, Media and Literature, Art and Culture, dan yang terakhir ada English Career Ministry yang khusus diperuntukkan mahasiswa yang tertarik pada debat berbahasa Inggris. Saya sendiri sempat menjadi anggota Speaking Ministry dan pada tahun selanjutnya saya dipercayai untuk  menjadi deputy di ministry yang sama.

Walaupun diorganisir seperti organisasi pada umumnya, akan tetapi SEA UMY tetap UKM yang bertujuan untuk membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa inggris mereka. 

Namun, bukan seperti tempat les bahasa Inggris ataupun komunitas bahasa Inggris pada umumnya. SEA UMY meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mahasiswanya dengan melaksanakan program-program tertentu, salah satu contohnya adalah pada kegiatan English Camp.

Kebetulan pada saat menjadi anggota, saya diberi kesempatan menjadi PIC (Person in Charge) E-camp. E-camp sendiri adalah kegiatan camping bersama dengan tujuan untuk mendekatkan anggota-anggota baru SEA UMY karena selalu dilaksanakan di awal periode, akan tetapi berbeda dengan camping biasa,  E-camp  mengharuskan para peserta untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris di dalam setiap kegiatannya.

Mengikuti banyak kegiatan ataupun organisasi hingga UKM di bangku perkuliahan memanglah sangat mengasyikkan, karena pada saat itu lah saya merasa bahwa saya masih mendapat kebebasan penuh untuk terus bereksperimen dan mencoba hal baru sebanyak mungkin. Akan tetapi, tentu saja tetap diimbangi dengan akademik yang baik.