Mohon tunggu...
Munawar Khalil
Munawar Khalil Mohon Tunggu... Insinyur - ASN, Author, Stoa

meluaskan cakrawala berpikir, menulis, menikmati kehidupan yang singkat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Muktamar Muhammadiyah, Pemikiran Kritis Kyai Dahlan, dan Argumen Awal Didirikan

20 Agustus 2022   19:34 Diperbarui: 7 Februari 2023   22:43 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: muhammadiyah.or.id

Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang akan berlangsung pada bulan November 2022 di Solo, mengusung tema "Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta", seyogyanya melahirkan sebuah paradigma berkemajuan baru. Sebagai kader, kami punya perspektif bahwa Muhammadiyah masih terlena pada nama besar kepemilikan beberapa lembaga sosial, pendidikan, kesehatan, dan income bisnis dari 2 lembaga yang disebut belakangan. Sementara hasilnya walaupun mengelola banyak lembaga pendidikan, tapi produk pemikiran kader-kader nya tidak mengalami revolusi signifikan dalam peta pembaruan pemikiran Islam. 

Bahkan yang agak mengkhawatirkan, akhir-akhir ini Muhammadiyah cenderung lebih sering mengadakan kegiatan koordinasi yang bersifat seremonial, melebarkan sayap usaha berbasis program, bukan kepada sasaran mengentaskan trilogi awal yang digagas Kyai Dahlan. Apalagi, sampai bermimpi ingin memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta.

Inilah pekerjaan rumah besar para Muktamirin, begitu gegap gempita pelaksanaan Muktamar selesai.

Sebagai catatan akhir, menurut Harun Nasution dalam bukunya Islam Rasional; Gagasan dan Pemikiran, Muhammadiyah kekinian itu sebenarnya tidak murni lagi mengikuti Muhammad Abduh sebagai mana Ahmad Dahlan dulu melakukan pembaruan. Tapi lebih cenderung ke muridnya Rasyid Ridha yang mengikuti 3 ulama tekstualis yaitu Ibn Hanbal, Ibn Taymiyah, dan Ibn Wahab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun