Sebagai panduan klasik, cobalah untuk menuangkan terlebih dahulu semua gagasan ke dalam poin-poin, lalu runutkan poin tersebut sambil mengeliminasi bagian yang sekiranya tidak diperlukan atau sudah di luar dari gagasan awal.
Kalau sudah, tiap-tiap poin tadi bisa coba kamu kembangkan dengan fokus pada apa yang ingin disampaikan tanpa memedulikan diksi terlebih dahulu.
Setelah itu, barulah baca berulang kali tulisan yang kamu buat sambil memperbaiki kalimat demi kalimat. Mungkin kamu juga perlu mengganti beberapa kata dengan padanan yang lebih sesuai, atau bahkan memindahkan satu paragraf supaya tulisan jadi lebih rapi.
Ceritakan ide
Apapun tujuanmu dalam menulis, kamu bisa menceritakan ide yang kamu punya kepada orang lain sebelum kamu mulai menulis atau saat tulisanmu sedang mandeg. Bukan untuk meminta pendapat, tapi untuk memudahkanmu dalam mengembangkan ide yang kamu ceritakan sendiri.
Jangan sekadar membaca
Membaca dan menulis itu seperti satu paket. Kalau ingin bisa menulis, maka harus sering membaca.
Pada umumnya, orang akan membaca untuk sekadar mendapat informasi atau mencari ide untuk tema tulisan. Padahal untuk membuat tulisan, hal itu masih belum cukup, lho.
Kalau lebih teliti, sering membaca bisa membuat kita mengetahui cara yang digunakan orang lain dalam menulis, seperti cara mendeskripsikan sesuatu, memainkan alur, hingga sampai pada kesimpulan. Dengan begitu, menemukan teknik untuk mengembangkan tulisan sendiri akan terasa lebih mudah.
Setelah mengetahui beberapa poin di atas, kamu bisa mulai menerapkannya agar proses menulismu menjadi lebih mudah. Di samping itu, jangan bosan untuk terus belajar dan konsisten dalam berlatih.
Jadi... tulisanmu sudah sampai mana?