Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah. Di Provinsi Maluku Utara, destinasi wisata yang berbasis budaya lokal memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan. Namun, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaku wisata dalam mempromosikan serta menjaga warisan budaya lokal sebagai daya tarik wisata. Untuk menjawab tantangan ini, Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara mengadakan pelatihan bertajuk Peningkatan SDM Destinasi Wisata. Sebagai bagian dari komitmen saya dalam mendukung pengembangan masyarakat, saya diundang untuk memberikan materi pelatihan dengan tema "Pengembangan Budaya Lokal: Pengetahuan tentang Cara Mempromosikan dan Menjaga Warisan Budaya Lokal sebagai Daya Tarik Wisata".
Adapun tujuan pelatihan ini ada 3 yaitu :
1. Meningkatkan pemahaman pelaku wisata tentang pentingnya budaya lokal dalam pengembangan destinasi wisata.
2. Memberikan pengetahuan praktis tentang cara mempromosikan warisan budaya lokal.
3. Mendorong pelaku wisata untuk menjaga kelestarian budaya lokal sebagai identitas daerah.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di Jati Hotel, Kelurahan Jati Kota Ternate dengan peserta berasal dari pelaku wisata dari berbagai kabupaten/ kota di Provinsi Maluku Utara. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu - Kamis tanggal 16 - 17 Oktober 2024 pada jam 08.00 WIT sampai selesai.
Rincian kegiatan yaitu pada Hari Pertama (16 Oktober 2024) Pembukaan: Sambutan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian Materi dengan judul Pentingnya Warisan Budaya Lokal dalam Pariwisata (disampaikan oleh narasumber lain). Dan Materi 2 yaitu dengan judul Pengembangan Budaya Lokal: Pengetahuan tentang Cara Mempromosikan Warisan Budaya Lokal". Poin utama yang disampaikan yaitu Strategi memasarkan budaya lokal secara digital dan tradisional, Membuat narasi unik untuk memperkuat daya tarik budaya lokal dan Contoh sukses promosi budaya dari berbagai daerah. Hari Kedua (17 Oktober 2024) pelaksanaannya disampaikan Materi ketiga tentang Menjaga Kelestarian Budaya Lokal sebagai Identitas Wisata Daerah. Poin utama yang disampaikan yaitu Peran pelaku wisata dalam menjaga keberlanjutan budaya lokal, Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku wisata dan Praktik terbaik pelestarian budaya. Setelah penyampaian materi kegiatan di isi dengen Diskusi Kelompok: Peserta membuat rencana aksi untuk mempromosikan budaya lokal di wilayah masing-masing. Kemudian pada sesi yang paling akhir yaitu Penutupan: Penyerahan sertifikat kepada peserta.
Adapun hasil dan dampak kegiatan ini adalah
1. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Peserta:
Peserta memahami pentingnya budaya lokal sebagai daya tarik wisata dan mendapatkan panduan praktis untuk mempromosikan serta melestarikannya.
2. Rencana Aksi Promosi Budaya Lokal:
Setiap kelompok peserta menghasilkan rencana aksi berbasis budaya lokal yang dapat diterapkan di destinasi wisata mereka.
3. Komitmen Pelestarian Budaya Lokal:
Peserta menunjukkan antusiasme untuk terlibat aktif dalam menjaga kelestarian budaya lokal, termasuk berkolaborasi dengan komunitas seni dan budaya.
Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam upaya mengintegrasikan budaya lokal ke dalam sektor pariwisata di Provinsi Maluku Utara. Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi pengembangan destinasi wisata di daerah.
Terima kasih kepada Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk menjadi bagian dari pelatihan ini. Saya berharap dapat terus berkontribusi dalam mendukung pembangunan masyarakat melalui pelatihan dan program serupa di masa depan.