Semua ini harus menjadi modal pemerintah untuk melakukan evaluasi dan kajian yang lebih cermat dalam memberlakukan apa yang disebut dengan the new normal. Jangan sampai dalam prakteknya, wacana the new normal dan "berdamai dengan Covid-19" itu justru dimaknai oleh masyarakat sebagai "kelonggaran relasi sosial" dan "meredanya sebaran Covid-19". Â
Wajar jika WHO juga mengingatkan pada beberapa negara di dunia agar selalu waspada terhadap kemungkinan datangnya the second wave Covid-19.
Pertanyaannya kemudian adalah: Apakah dengan pemberlakuan the new normal dan "berdamai dengan Covid-19" akan mengubah data dan meredam penularan Covid-19 di Indonesia?Â
Apakah instrumen pendukung ke arah tersebut sudah dipersiapkan dengan baik? Apakah kesadaran masyarakat akan meningkat atau justru sama saja?Â
Semuanya masih menunggu waktu...! Dan semoga tidak terjadi seperti Flu Spanyol yang menewaskan sekitar 1.5 juta rakyat Indonesia. Semoga...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H