Gempa Mentawai
Oleh: Realino Halford Triatmaja
Gempa bumi terjadi di Mentawai, Sumatra Barat, pada Senin, 29 Agustus 2022, pada pukul 05.34 WIB, dilansir dari Kompas.com (29/08/22). Pusat gempa terletak di wilayah Pantai Barat Laut Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa dengan kekuatan 5,9 magnitudo ini tidak memicu gelombang tsunami.
Gempa Mentawai mengakibatkan sebanyak 2.326 orang mengungsi ke tenda pengungsian. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan jumlah tersebut akan terus bertambah.Â
Gempa ini juga menyebabkan lima bangunan rusak yaitu gereja, aula Kantor Camat Siberut SMPN 3 Sigmalegi, SDN 11 Sigmalegi, Puskesmas Betaet, dilansir dari CNN Indonesia (30/08/22). Gempa Mentawai terjadi karena adanya aktivitas subsduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Seberut. Subduksi adalah proses pergerakan pada kerak bumi yang menimbulkan lekukan, retakan, lipatan, patahan pada permkaan bumi.
Gempa ini merupakan gempa tektonik dangkal (shallow earthquake) yang terjadi di kedalaman 16 Km. Kedalaman titik gempa sangat memengaruhi besar kecilnya kerusakan akibat gempa.Â
Gempa dangkal memungkinkan terjadi kerusakan sangat besar, walaupun magnitudo tidak terlalu tinggi. Semakin dekat jarak titik gempa dari permukaan bumi, guncangan akibat gempa akan semakin besar. Gempa dangkal ini lebih berpotensi menyebabkan gelombang tsunami.
Dampak atau kerusakan yang diakibatkan olah gempa tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya magnitudo gempa. Namun lebih dipengaruhi oleh kedalaman gempa tersebut. Gempa di Mentawai ini merupakan gempa dangkal oleh karena itu kerusakan yang diakibatkan pun lumayan besar, walaupun magnitudo kecil.
Sumber:
Tirto.ID