Ballspielverein Borussia 09 e.V. Dortmund atau yang biasa dikenal sebagai Borussia Dortmund adalah klub sepak bola Jerman yang berbasis di Dortmund, Rhine-Westphalia Utara.
Dortmund didirikan pada tahun 1909 oleh sekelompok delapan belas pemuda yang tidak senang dengan perlakuan pendeta setempat terhadap tim sepak bola yang disponsori gereja mereka.
Karena merupakan klub yang relatif kecil pada saat itu. Borussia Dortmund pun nyaris bangkrut pada tahun 1929 ketika upaya untuk meningkatkan kekayaan klub dengan merekrut beberapa pemain sepak bola profesional gagal total dan membuat tim terlilit utang.Â
Klub ini juga menjadi klub yang berorientasi anti-Nazi selama rezim Reich Ketiga. Bahkan Presiden Borussia diganti ketika ia menolak untuk bergabung dengan Partai Nazi.
Logo Borussia Dortmund Masa Ke Masa
Trofi Pertama Borussia Dortmund
Borussia Dortmund berhasil memenangi trofi pada pertengahan tahun 50-an, dengan dua gelar nasional berturut-turut pada tahun 1956 dan 1957.
Borussia Dortmund termasuk di antara enam belas klub yang diundang untuk bermain di Bundesliga yang baru dibentuk pada tahun 60-an. Ini merupakan periode yang membuahkan hasil bagi klub, yang dimana Borussia Dortmund mendapat trofi DFB-Pokal pertamanya pada tahun 1965.
Borussia Dortmund juga berhasil memenangi Piala Winners pertama dan terakhir pada tahun 1966 dengan mengalahkan klub asal Inggris, yakni Liverpool dengan skor 2-1.
Awal Permasalahan Borussia Dortmund
Tetapi setelah memenangi trofi Piala Winners, Borrusia Dortmund dihadapi dengan masalah keuangan yang berkelanjutan selama tiga dekade lamanya. Sehingga Borrusia Dortmund degradasi dari Bundesliga pada tahun 1972.
Borrusia Dortmund akhirnya di tahun 1974 memiliki stadion yang sesuai dengan asalnya di daerah Westafalia, yang bernama Westfalenstadion. Lalu kembali ke Bundesliga di tahun 1976.
Awal Kejayaan Dortmund
Direkrutnya Ottmar Hitzfeld pada tahun 1992 menjadi titik balik kejayaan Borussia Dortmund. Sebab Hitzfeld berhasil membawa Borrusia Dortmund menjadi Runner up di musim pertamanya.
Dengan strategi jenius yang Hitzfeld miliki, Borussia Dortmund melambung ke puncak sepak bola Jerman. Setelah memenangkan dua gelar Bundesliga berturut-turut pada tahun 1995 dan 1996.
Borrusia Dortmund pun juga berhasil dibawanya menjuarai Liga Champions di tahun 1997 dengan mengalahkan Juventus dengan skor telak 3-1.
Borussia Dortmund Menurun Kembali
Masalah keuangan memang terbukti menjadi hambatan yang lebih besar. Setelah Borussia Dortmund menjadi satu-satunya klub sepak bola Jerman yang memasuki pasar saham pada pergantian milenium, saham mereka mulai jatuh dan klub tersebut terlilit utang yang sangat besar.
Gelar Bundesliga pada tahun 2002 tidak cukup untuk membalikkan keadaan, dan klub tersebut harus menjual pemain-pemain terbaik mereka agar dapat bertahan.
Borrusia Dortmund akhirnya mencapai kesepakatan sponsor dengan sebuah perusahaan asuransi di tahun 2005 yang mengharuskan Westfalenstadion berganti nama menjadi Signal Iduna Park.
Mulai Berjaya Kembali
Setelah beberapa musim mengalami masa-masa sulit, kedatangan Jurgen Klopp pada tahun 2008 membawa Borussia Dortmund kembali ke jalan menuju kejayaan.
Dibawah kendali Jurgen Klopp Dortmund menjadi pesaing hebat untuk Bayern Munchen. Persaingan Borussia Dortmund dan Bayern Munchen yang kembali berkobar, menjadi topik pembicaraan utama sepak bola Jerman pada tahun-tahun berikutnya.
Selama tujuh tahun dibawah kendali Jurgen Klopp, Borussia Dortmund berhasil meraih dua gelar Bundesliga lagi (2011 dan 2012) dan DFB-Pokal ketiga (2012). Akan tetapi Borussia Dortmund mengalami kekalahan dari Bayern Munchen di final Liga Champions 2013.
Rival Borussia Dortmund
Schalke 04
Persaingan antara Borussia Dortmund dan Schalke dikenal sebagai Revierderby, yang merupakan salah satu persaingan paling sengit di dunia sepak bola. Kedua klub berasal dari latar belakang yang sama, yaitu basis penggemar kelas pekerja yang menjunjung tinggi semangat dan gairah dalam sepak bola.
Bayern Munchen
Pertandingan sepak bola antara Bayern Munich dan Borussia Dortmund dikenal sebagai Der Klassiker atau "German Clsico".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H