Mohon tunggu...
riski trinaldo
riski trinaldo Mohon Tunggu... Freelancer - berkaryalah

menulis lah agar kau tahu artinya kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sistem yang Terlupakan

2 September 2017   23:54 Diperbarui: 3 September 2017   00:19 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katanya Demokrasi

Tapi masih banyak yang apatis

Sebab kata mereka janji mu tak rialistis

Hanya sebuah pradigma ambiguisitas

Tapi tak pernah ada realisasi

Yang di penuhi secara aksi

Janji yang hanya bualan di kedai kopi

Yang tak akan pernah ada tepi

Kata-kata yang kau sampaikan hanya sebuah retrorika

Yang tak di penuhi logika

Meraka hanya butuh kata yang konkrit

Bukan kata-kata yang abtrak

Tapi....

Yang adanya sebuah progresif

Bukan sebuah keadaan konservatif

Kanyanya kita sudah reformasi

Tapi kok masih di batasi

Kedaan masih di bawah kaum berjuis

Yang di penuhi materialis

Di penuhi rasa egois

Tampa ada prulalis

Sebab negeri ini homogenisitas

Pekanbaru oktober 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun