Mohon tunggu...
Halafath
Halafath Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN MALIKI MALANG

Saya adalah seorang mahasiswa di universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Fakultas Ekonomi Jurusan Perbankan Syari'ah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Madani? Berikut Faktor-faktor Kemunculannya

20 Desember 2022   21:37 Diperbarui: 20 Desember 2022   21:54 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap orang mendambakan kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera, yang dicita-citakan oleh rakyat Indonesia, yaitu keadilan dan kemakmuran bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, muncul berbagai sistem pemerintahan, seperti demokrasi. 

Tidak mungkin mewujudkan cita-cita masyarakat tanpa optimalisasi kualitas sumber daya manusia. Akan tetapi bangsa Indonesia masih memiliki banyak masalah, masalah yang muncul telah menimbulkan banyak konflik atau kekacauan di masyarakat. Pergolakan ini tidak boleh berlanjut karena sangat buruk bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara di negeri ini.

Alangkah baiknya jika permasalahan yang muncul akhir-akhir ini dapat diselesaikan secara tuntas, cepat dan transparan, sehingga masyarakat mengetahui status permasalahan tersebut dan solusinya. 

Tapi apa yang kita lihat belakangan ini? Meningkatnya perkelahian fisik, cekcok liar untuk menyelesaikan masalah yang muncul. Inikah kondisi masyarakat kita saat ini? Mudah marah, memancing emosi dan tidak mentolerir. Sebagai warga negara yang baik, kita semua harus mengetahui jalur yang benar dan mematuhi hukum. 

Negara Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila, sehingga sudah selayaknya segala persoalan yang menimbulkan pertengkaran dapat diselesaikan dengan baik.

Sebuah negara yang harus menghormati kebangsawanan, kesopanan, kebaikan dan kekerabatan adat Timur. Menghormati hukum yang berlaku juga merupakan bukti cinta kita kepada Indonesia. 

Kami berharap permasalahan yang ada saat ini dapat segera terselesaikan dan tidak menjadi bom waktu di masa mendatang. Belum terlambat bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat madani, selama seluruh sumber daya manusia yang ada memiliki kesempatan untuk maju dan berkembang. 

Ada banyak tantangan yang harus diatasi untuk memahami masyarakat sipil. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk memperkuat peran dan aktivitas masyarakat guna mengangkat harkat dan martabat manusia menjadi masyarakat sipil itu sendiri.

Masyarakat adalah dasar negara. Perkembangan masyarakat negara mempengaruhi banyak hal. Masyarakat bisa atau tidak bisa menjadi negara berkembang sebagai acuan, masyarakat juga bisa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kawasan pemukimannya. 

Masyarakat menjadi sangat mendasar ketika berbicara tentang zaman, negara, adat istiadat, budaya, kepercayaan dan peristiwa lain di lingkungan. Komunitas selalu digunakan untuk mendiskusikan masalah dan menjadi solusi untuk memecahkan masalah yang ada.

Peradaban yang baik juga berasal dari terciptanya masyarakat yang baik. Indonesia sebagai negara dengan berbagai asal usul, berbagai suku, budaya, bahasa, adat istiadat bahkan kepercayaan merupakan keunikan dan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang berperadaban. 

Masyarakat yang beradab berarti masyarakat yang berbudi luhur, masyarakat yang rukun moral dan keyakinannya, sehingga masyarakat ini memiliki peluang yang besar untuk mewujudkan pembangunan negara dan lingkungan hidupnya. Masyarakat seperti itu juga bisa disebut masyarakat madani.

Masyarakat madani, konsep ini merupakan terjemahan dari istilah masyarakat madani yang pertama kali dikemukakan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam ceramahnya pada Simposium Nasional Forum Ilmiah pada Festival Istiqlal pada tanggal 26 September 1995 di Jakarta. 

Konsep yang dikemukakan oleh Anwar Ibrahim bertujuan untuk menunjukkan bahwa masyarakat yang ideal adalah sekelompok manusia dengan peradaban yang maju. Anwar Ibrahim lebih jelas menyatakan bahwa masyarakat sipil berarti sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip-prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan stabilitas sosial.

Masyarakat madani, konsep ini merupakan terjemahan dari istilah masyarakat madani yang pertama kali dikemukakan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam ceramahnya pada Simposium Nasional Forum Ilmiah pada Festival Istiqlal pada tanggal 26 September 1995 di Jakarta. 

Konsep yang dikemukakan oleh Anwar Ibrahim bertujuan untuk menunjukkan bahwa masyarakat yang ideal adalah sekelompok manusia dengan peradaban yang maju. Anwar Ibrahim lebih jelas menyatakan bahwa masyarakat sipil berarti sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip-prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan stabilitas sosial.

Di sisi lain, kebalikan dari kata atau ungkapan uncivil society adalah para pengembara, kaum Badawah, yang terus membawa citra mereka sebagai masyarakat yang keras, berpikiran sempit, puritan penuh dengan mitos dan takhyul yang banyak memainkan kekuasaan dan kekuasaan. sering dan saya ingin menekan, serta karakteristik negatif.

Masyarakat madani muncul dari faktor-faktor berikut:

  • Ada penguasa politik yang cenderung menguasai (mendominasi) masyarakat dalam segala bidang, sehingga tunduk dan patuh kepada penguasa. Hak dan kewajiban setiap warga negara tidak seimbang dan terbagi secara proporsional di semua bidang kehidupan. Adanya monopoli dan pemuasan segala aspek kehidupan dalam suatu kelompok masyarakat karena pada hakekatnya masyarakat mempunyai hak yang sama untuk menerima kebijakan-kebijakan yang didiktekan oleh pemerintah.
  • Masyarakat dianggap sebagai orang yang tidak bermutu (bodoh) dibandingkan penguasa (pemerintah). Warga negara tidak memiliki kebebasan penuh dalam aktivitas kesehariannya. Pada saat yang sama, demokrasi adalah peluang yang memaksa diskusi tentang masyarakat sipil untuk hidup, termasuk interaksi dengan lingkungannya. Demokratis berarti masyarakat yang berinteraksi dengan masyarakat di sekitarnya tanpa memandang suku, ras atau agama. Banyak ahli yang menangani fenomena masyarakat sipil mengemukakan prasyarat demokrasi ini. Bahkan demokrasi (demokratis) sebagai pandangan hidup dapat mencakup politik, sosial, budaya, pendidikan dan ekonomi.
  • Kebebasan bergerak orang dalam kehidupan politik dibatasi. Situasi ini sangat mempersulit warga negara untuk menyatakan pendapatnya, karena dalam ruang politik yang bebas individu berada pada posisi yang sama dan dapat melakukan bisnis politik tanpa ada perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun