Dalam hal Ini mungkin tidak tepat dikucilkan atau dianiaya oleh masyarakat arus utama Mayoritas untuk pandangan politik alternatif atau dibenci menurut selera budaya. Dapat kita lihat kasus konkret dalam kerusuhan  pada bulan Mei Pada tahun 1998, minoritas Tionghoa di Indonesia menghadapi berbagai bentuk kekerasan massal kebanyakan adalah penduduk asli.
Masalah demokrasi yang sangat berbeda adalah tantangan instrumental murni yang mengarah pada pemerintahan yang tidak efektif. Berbagai dimensi dari masalah ini dapat dibagi menjadi empat bagian. Dua masalah utama adalah bahwa para pemimpin politik demokrasi tidak kompeten atau berpura-pura menarik pemilih massa, dan karena kepemimpinan dan perubahan politik, rencana jangka panjang tidak dapat dilaksanakan secara demokratis. pemerintah Demokrasi Indonesia tercermin dari sangat sedikitnya pergantian kepemimpinan secara demokratis, dan juga masalah otonomi daerah, di mana potensi inefisiensi kebijakan pemerintah pusat dan daerah meningkat.
Dari permasalahan demokrasi tersebut maka Solusi dari John Stuart Mill adalah mendorong pengembangan kelas terdidik untuk memastikan bahwa ada pemimpin yang kompeten untuk dipilih dan kebijakan yang akan dibuat, mendorong demokrasi partisipatif dalam masyarakat luas dan memberi mereka praktis untuk memberikan pelatihan mandiri. -pemerintah.Â
Solusi John Struat Mill itu memperoleh penerimaan yang cukup di antara para ahli teori demokrasi liberal untuk dianggap sentral dalam teorinya. Kita bahkan dapat memperluas ini dengan mengklasifikasikan langkah-langkah alternatif atau tambahan, seperti B.Â
Mendorong bidang birokrasi dan memperkuat persyaratan legislatif, memastikan peradilan terbuka dan menyelenggarakan layanan sipil yang terdidik dan berkelanjutan. Contoh nyata adalah reformasi birokrasi sistem perpajakan di era Menteri Keuangan Sri Mulyan yang menekankan pendekatan yang lebih transparan dan efisien. Contoh lain adalah langkah menaikkan jenjang pendidikan bagi caleg yang menjadi topik pembahasan dalam pemilu mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H