Lahirnya Pancasila tidak terlepas dari peran Bung Karno. Seiring berjalannya cerita, Pancasila lahir lebih dulu dari buah semangatnya. Saat itu, Indonesia sebagai negara baru membutuhkan landasan filosofis yang dapat mengintegrasikan seluruh elemen bangsa untuk memandu "roda" yang disebut bangsa.Dia menyampaikan pidato yang meletakkan dasar kemerdekaan. Berawal dari apa itu kemerdekaan dan sejarah negara-negara merdeka lainnya, Bung Karno mengemukakan bahwa sebelum memproklamasikan kemerdekaan, tidak perlu memperindah diri dengan hal-hal yang rumit, dan kemerdekaan dari segala hal saya tekankan pentingnya apa yang diinginkan. Terlalu banyak upaya untuk mempersiapkan hal-hal yang "rumit" menyebabkan ketakutan dan kurangnya persiapan untuk menjadi bangsa yang merdeka Menemukan ideologi, latar belakang. Kebebasan adalah takdir seluruh pikiran manusia, dan menjadi jiwa yang bebas bukan hanya kebebasan tubuh.
Tapi Pancasila sekarang menghadapi tugas yang sangat sulit. Nilai-nilai luhur Pancasila semakin lama semakin terkikis, baik dalam tata pemerintahan maupun dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Padahal, Pancasila adalah semangat bangsa dan kebutuhan yang semakin besar untuk menjawab tantangan dan masalah nasional.2 Ketegangan dan konflik regional sering menghiasi berita di surat kabar lokal. Sebagai bangsa yang plural, nasibnya memudar. Memang sejarah telah menunjukkan bahwa kebhinekaan dan kebhinekaan Indonesia dipersatukan dan dibatasi oleh Pancasila sebagai dasar negara, dan bahwa "pertama negara kita menjadi sehat" dan kemudian kemerdekaan.1 Sukarno mengatakan pada saat itu, pertama-tama, Indonesia tidak akan merdeka dalam 20 tahun. Di Indonesia merdeka, kami memberi makan orang.
Menurut profesor Hamka Haq, penulis buku tersebut, mengatakan perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat karena adanya kekhawatiran bahwa Pancasila melanggar nilai-nilai syariat Islam di tengah berkurangnya rasa tanggung jawab dalam mengamalkan dan mengimplementasikan Pancasila. Pancasila adalah perwujudan dari ajaran Islam. Islam adalah agama yang fitrah, harmoni cinta, toleransi, keadilan, gender dan kasih sayang untuk semua aspek kehidupan dunia. Buku tersebut layak dibaca sebagai referensi untuk menemukan nilai-nilai Syariah dalam setiap pasal Pancasila yang dikutip dari pidato Bung Karno 1 Juni 1945. Nilai buku ini, di samping nilai-nilai lain seperti Pancasila pada 1 Juni dan perjumpaannya dengan hukum Islam, yang dapat membantah tuduhan terhadap Syariah dan kebangsaan. Indonesia didirikan atas dasar Pancasila. Pancasila menganut asas kebangsaan. Hal ini tidak didasarkan pada kesamaan agama atau etnis, tetapi atas dasar persamaan sebagai bangsa Indonesia.
a.Prinsip pertama. Iman kepada Satu dan Hanya Tuhan
Prinsip pertama ini secara langsung atau tidak langsung diakui sebagai cerminan ajaran Islam. Hanya ada satu Tuhan dalam Islam, dan tidak ada yang bisa menyamai-Nya atau bekerja dengan-Nya. Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna bahwa meskipun Indonesia bukan bangsa yang religius, namun agama merupakan nilai luhur dalam penyelenggaraan negara. Warga beragama tentu memiliki ajaran luhur yang senantiasa membimbing umatnya kepada kebaikan dan kebenaran selama mengikuti ajaran agamanya. Indonesia bukanlah negara sekuler tanpa agama dalam pemerintahannya, bukan pula negara beragama dengan agama mayoritas sebagai agama negaranya. Melainkan bangsa yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mengakui agama sebagai ruh dalam penyelenggaraan negara.
b. Perintah Kedua; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua Pancasila ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia senantiasa menghormati dan menghargai hak-hak yang melekat pada diri manusia. Jika hubungan antara manusia dengan Tuhan ditunjukkan oleh norma pertama, maka hubungan antara manusia ditunjukkan oleh norma kedua. Konsep hablum min an-nass (hubungan) dalam arti saling menghormati sesama manusia sebagai makhluk Tuhan yang beradab. Tidak ada perbedaan hak dan kewajiban manusia ciptaan Tuhan, dan tidak boleh ada diskriminasi antar sesama manusia. Memperlakukan segala sesuatu secara adil adalah prinsip kemanusiaan yang terkandung dalam sila kedua Pancasila.
c. Aturan Ketiga: Satuan Indonesia
Persatuan Indonesia, gema dari Sila Ketiga Pancasila, menunjukkan kepada dunia bahwa persatuan adalah dasar dari pembangunan bangsa Indonesia. Persatuan Indonesia, tidak hanya dalam arti sempit tetapi juga dalam arti luas, berarti seluruh penduduk Indonesia terikat pada satu kesatuan geografis, Negara Indonesia. Konsep kesatuan dalam ajaran Islam meliputi Ukhuwah Islamiyah (Persatuan Umat Islam) dan Ukhuwah Insaniyah (Persatuan sebagai sesama manusia). Kedua konsep ini harus bersinergi untuk menciptakan masyarakat yang harmonis jauh dari perpecahan dan konflik akibat perbedaan agama, suku, dan ras. Islam selalu menganjurkan pentingnya persatuan.
yaitu sila keempat; demokrasi yang dipandu oleh kebijaksanaan musyawarah dan kebijaksanaan perwakilan
Memang, sila keempat Pancasila yang menekankan pentingnya hidup berdasarkan refleksi, selaras dengan nilai-nilai luhur ajaran Islam. Sikap bijak dalam memecahkan masalah adalah musyawarah. Konsultasi adalah cara terbaik untuk menemukan solusi di mana semua pihak pasti berada pada level yang sama. Hasil musyawarah juga merupakan kesepakatan bersama dan harus dilaksanakan dengan itikad baik. Konsep musyawarah Islam untuk menyelesaikan masalah dikenal dengan istilah syuura (mufakat).
e. Penyebab tindakan kelima. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Masing-masing sila Pancasila ditemukan mengandung nilai-nilai Islam, seperti sila kelima, yang menandakan keadilan dalam penyelenggaraan negara. Keadilan yang dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali, tanpa memandang perbedaan seperti agama dan ras. Ajaran Islam mengandung konsep keadilan yang berbeda, adil terhadap diri sendiri dan orang lain. Sebagai agama Ramatan Lil Aramin, misi besar Islam adalah mewujudkan keadilan dalam segala aspek kehidupan. Oleh karena itu, Islam memerintahkan umat Islam untuk selalu bersikap adil dalam segala hal dan menghindari konflik dan permusuhan agar tatanan sosial dalam masyarakat dapat ditegakkan dengan baik. Prinsip kelima, yang menekankan keadilan sosial, sebenarnya merupakan cerminan dari konsep keadilan Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H