Mohon tunggu...
Hakim Robbani Ridwan
Hakim Robbani Ridwan Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMAN 28 Jakarta

Kelas XI MIPA 1, absen 16. Hanya seorang pelajar yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pulang

21 November 2020   21:17 Diperbarui: 22 November 2020   10:53 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hati - hati ya. Kamu lupa salam , Toh? Sebagai kepala desa disini, saya cuma bisa doakan kamu biar selamat sampai tujuan."

Setelah itu, Sang Kakek berjalan perlahan menuju hutan. Cahaya lenteranya perlahan menghilang. Kini aku sendiri, ditengah entah berantah Bukit Ciwaru. Rasa takut menggerogoti tubuh kekarku. Tanpa pikir panjang, Aku mencoba menelpon Aldi.

"WOY, TEMENIN GW DONG!" 

"Heh, gw udah tau lu bakal nelepon gw.  Kan udah gua bilangin-"

"Iya-iya, udah ceramahnya. Temenin gw pokoknya yaa..."

"Siap deh." jawab Aldi

Sepanjang jalan yang sepi ini, aku menjelaskan peristiwa yang baru saja aku alami tadi. Setidaknya, aku sudah merasa lebih tenang setelah menelpon Aldi. Saat sedang enaknya berbincang, aku melihat sekelebat bayangan di kaca spion.

"Adit? Dit, lu baik - baik aja kan?"

Saking terkejutnya, aku tidak mampu berkata-kata. Tubuhku seketika mengigil. Tanpa kusadari, aku menginjak gas terlalu kencang.

BREEKKKKK!!

"DIT?! ADIT?! LU KENAPA??!!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun