Daripada mati itu akan tumbuh kehidupan baru.
Kehidupan baru itu tiada dapat ditahan-tahan,
dan meskipun sekarang dapat juga ditahan-tahan,
besoknya akan tumbuh juga dia,
dan hidup makin lama makin kuat makin teguh
(dikutip dari surat Kartini)
Tanpa diskriminasi; tanpa membeda-bedakan; semua sama rata. Ketiga frasa tersebut cukup mewakili dari apa yang kini dipejuangkan sebagai "ideologi bersama" semua negara. Sekilas memang tampak seperti sistem komunis. Perbedaannya, penyejajaran ini bukan menyangkut kondisi sosial.
Penghapusan sistem apartheid di Afrika hingga emansipasi wanita di Indonesia menjadi bukti nyata perjuangan "ideologi bersama" ini.
Lalu, bagaimana tentang penyejajaran para pahlawan?
Para pahlawan HAM yang namanya dihilangkan tak kenal lagi kata emansipasi; bukan kebiasaan adat istiadatnya saja yang dikekang, bahkan namanya tak pernah dikenang, mereka telah hilang.
Ketika para pahlawannya tak lagi dihormati, tentu HAM tak akan lagi diurusi. Yang mempunyai kewenangan bakal semakin sewenang-wenang, yang diinjak akan semakin tertancap.
Bagaimanapun, kini, dunia tak memihak diskriminasi. Setiap orang lahir dengan peluang yang sama. Bakal jadi apa mereka hanya tergantung pada seberapa besar cita-citanya dan seberapa keras ia memperjuangkannya.
Selamat Hari Kartini,
Selamat kepada Para Wanita,
Kini Jendela Dunia Terbuka dari Arah Mana Saja,
bagi Kalian SemuaÂ
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H