Mohon tunggu...
Hakim Esbe Mulyono
Hakim Esbe Mulyono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

"Tak peduli seberapa cepat anda melangkah; jika anda salah arah, anda tetap harus kembali ke kilometer nol. Tak peduli seberapa lambat anda melangkah; jika arah anda benar, anda akan tetap sampai di tujuan." (HSBM)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Hanya Mengenal Satu Lagu

9 November 2017   07:01 Diperbarui: 9 November 2017   07:04 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air yang mengalir ke muara, yang kemudian berkumpul di samudera, dan kemudian menguap menjadi awan, kini datang kembali dalam bentuk hujan.

Hujan dikenal baik oleh manusia; dan kedatangannya disambut bagaikan sahabat lama; bahkan dianggap sebagai musik yang mengalunkan lagu dari masa lalu.

Sesungguhnya, bukan hujan mengalunkan lagu dari masa lalu, melainkan ia hanya mengenal satu lagu; dan satu lagu itulah yang ia alunkan dari waktu ke waktu.

Bandar Lampung, 9 November 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun