"Eh, alat setrum itu Kamu sendiri yang bikin?" tanya temannya. Ant Brant mengangguk. "Kamu harus mematenkannya," sambung temannya.
"Boleh juga," jawab Ant Brant. "Setrum alat ini tidak membunuh tikus namun efek setrumnya sudah cukup untuk membuat tikus bereaksi tanpa menyadari reaksinya. Ini alat pengejut yang menciptakan kondisi tikus menjadi reaktif."
"Apa nama alat itu?" tanya temannya.
Ant Brant tak langsung menjawab. Ia berpikir sejenak sambil memandang sekilas ke arah Manusia, sang tikus putih percobaannya, yang ternyata reaktif terhadap setruman alatnya itu. Lalu ia menyapukan pandangannya ke penjuru Masyarakat, gedung laboratorium itu. Dan tiba-tiba ia seperti mendapatkan ilham. "Kuberi nama alatku ini," katanya sambil mengangkat tangan kirinya menyerong ke udara dan tangan kanannya dilipat di depan dada, mirip gaya tokoh kartun Jepang saat bersemangat, dan juga sambil tersenyum menyeringai: "hoax."
Bandar Lampung, 2 November 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H