" Tapi kan dia ga bermaksud kaya gitu, Lagipula dia kan udah minta maaf." Suara siapa lagi nih?
" Emangnya maaf berguna? Kalo dia ga bermaksud kaya gitu ngapain selama ini dia ngomong mau jodoh-jodohin Keisya sama Dayu, kalo akhirnya dia jadian sama Dayu. Jangan-jangan itu cuma alasan dia buat deket sama Dayu." Sepertinya Keisya setuju sama suara yang ini.
" Jangan suudzon dong. Siapa tau dia punya alasan sendiri berbuat kaya gitu."
" Emang cuma alasan doang yang bisa dia kasih buat Keisya. Tapi dia ga bisa ngerti gimana perasaannya kalo sesuatu yang dia suka tau-tau diambil sama orang yang tadinya mendorong dia buat dapetin hal itu."
" Loh emangnya Keisya pernah bilang kalo dia suka sama Dayu?"
" ...kayanya sih ga pernah."
" Berarti Rika ga salah dong. Kan selama ini Keisya sendiri yang ga jujur. Kalo dia emang suka sama Dayu seharusnya dia bilang, jadi Rika ga serba salah." Kok sekarang kesannya jadi Keisya yang salah.
"Tapi kan Keisya pernah bilang kalo dia punya minat sama Dayu."
" Minat kan bukan berarti suka ataupun mau memiliki. Keisya minat sama basket tapi bukan berarti dia mau jadi pemain basket kan. Sama juga artinya dia punya minat sama Dayu. Mungkin Rika pikir itu juga cuma sekedar 'minat' Keisya, bukan berarti Keisya 'suka' sama Dayu."
Kali ini suara yang tadi menyalahkan Rika diam seribu bahasa. Tak bisa membalas kata-kata dari suara yang satunya. Begitu juga dengan Keisya yang jadi bahan perbincangan yang hanya bisa mendengar suara-suara itu tanpa bisa ikut komentar.
Benar juga yang dikatakan suara tadi. Keisya memang tidak pernah mengatakan suka-nya pada Dayu secara langsung pada Rika. Bukannya tidak mau tapi karena tidak bisa. Dia memang bukan tipe orang yang suka bicara hal-hal seperti itu secara blak-blakan. Karena menurutnya pembicaraan mengenai hal itu bukan sesuatu yang harus di umbar dan dibicarakan dengan orang lain secara blak-blakan. Walaupun menurut beberapa temannya pembicaraan seperti itu harus dilakukan biar tidak ada kesalahpahaman antara satu dan yang lainnya. Biar bisa saling membantu kalau mau menyatakan cinta. Tapi semua itu tidak berlaku untuk Keisya. Seperti yang dikatakan tadi. Ia lebih suka menyimpan segala hal seorang diri. Lebih karena tidak ingin menyakiti dan tersakiti. Dan nyatanya ia selalu melakukan keduanya tanpa ia sadari.