Mohon tunggu...
Hakim baihaqi
Hakim baihaqi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Di tahun 2000 dilahirkan mulai tumbuh remaja tidak pernah meninggalkan kampung halaman. Pendidikan dimualai dari taman kanak-kanak hingga SLTA di kampung, mulai keluar kota pada tahun ke 18 ketika mendaftar perguruan tinggi di Universitas Islam Walisongo Semarang hingga sekarang tahun 2020. Bercita-cita membangun desa asal menjadi desa yang mandiri dan memakmurkan masyarakat desanya. Anak ke 4 dari lima bersaudara hasil dari penukahan bapak Ikhwan dan ibu muskiroh yang insyaAllah selalu mendapatkan keberkahan Oleh Allah . Sedikit mengenai diri saya semoga bisa menjawab sedikit penasaran pembaca. Trimakasih ..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Musrenbang dan Partisipasi Masyarakat

13 Agustus 2021   10:51 Diperbarui: 13 Agustus 2021   10:52 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ESSAI

PENGARUH MUSRENBANG DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI DESA NGROTO KECAMATAN UBUG KABUPATEN GROBOGAN

Perencanaan pembangunan didesa ngroto belum terlalu memiliki banyak perubahan dan menunjukkan hasil yang memuaskan, sikarenakan partisipasi masyarakat dan proses musrenbangdes masih kurang maksimal. Kurangnya partisipasi masyarakat karena pemerintah desa kurang memberikan banyak sosialisasi serta panggung ujmum untuk berbicara dalam perumusan perencanaan pembangunan di desa. Masih di tembati para elit desa dan tokoh-tokoh masyarakat yang menguasai panggung. Katakanlah seorang yang memiliki status sosial tinggi seperti seorang kyai atau orang kaya yang bisa membuat pengaruh didalam proses perencanaan pembangunan

Penulis berupaya memahami apa yang sebenarnya di rasakan masyarakat ketika tidak tampil dalam partisipasi pembangunan ini. Penulis mencoba menggali informasi dari beberapa warga yang dari kalangan miskin dan yang mampu. Dan hasilnya penulis mencoba membuat polarisasi pendapat dari beberapa responden yang ditemui, dari kalangan tua-muda, miskin-kaya.

Bagi para orang tua, mereka mengungkapakn bahwasannya tidak adanya partisipasi dari mereka dikarenakan kurangnya pengetahuan sehingga mereka malas memberikan pendapat, apaalagi lawan bicara mereka orang orang yang memiliki power ketika berbicara. Selain orang tua, kaum muda juga memiliki lasan yang kurang lebih bersinggungan yaitu. Kaum muda lebih banyak yang merantau sehingga keterlibatannya dalam memberikan partisipasi sangat terlihat kurang. Dari sini penulis dapat menangkap bahwasannya di dalam kehidupan masyarakat desa terdapat GAP atau tratifikasi sosial, stratifikasi sosial adalah suatu strata atau pelapisan orang-orang yang memiliki perbedaan kedudukan, antara kedudukan yang lebih tinggi dan lebih rendah. Lapisan rendah atau di sebut masyarakat miskin memiliki kecenderungan yang kuat yaitu lebih cenderung menarik diri dengan tata krama umum, dengan cara mengembangkan subkultur tersebut yang sering kali berlawanan dengan subkultur kelas yang ada di atasnya. yang begitu nampak antara warga yg biasa biasa saja dengan warga yang memiliki kecukupan serta memiliki status sosial yang kuat. hal ini menjadi alasan kenapa orang awam malas untuk datang dan memberikan pendapat. Seperti stratifikasi sosial.

HAKIM BAIHAQI 1806016105

Dalam perspektif miskin dan kaya, penulis mencoba memahami dari pihak yang miskin untuk bisa membaca perilaku orang yang kaya. Karena hasil dari wawancara terhadap beberapa yang bergolongan kurang mampu mengungkapkan bahwasannya mereka ketika didalam forum seperti tidak terlihat keberadaannya. Sehingga yang mendapatkan panggung adalah orang orang yang memiliki status sosial yang kuat dan dimana mereka adalah orang-orang yang memiliki kecukupan berlebih.disini relate dengan apa yang penilis ungkapkan ketika etrjadi gap/stratifikasi sosial yang dimana lapisan sosial ini bukan karena adanya perbedaan saja melainkan karena adanya kemampuan manusia menilai perbadaan itu dengan menerapkan berbagai kriteria. Yaitu artinya menganggap ada sesuatu yang dihargai,maka sesuatu itu dihargai, sesuatu yang di hargai itu dapat berupa uang atau benda-benda bernilai ekonomis,kekuasaan,ilmu pengetahuan,kesholehan dalam agama,atau keturunan keluarga yang terhormat. Tingkat kemampuan memiliki sesuatu yang dihargai tersebut,akan melahirkan lapisan sosial yang mempunyai kedudukan atas dan rendah. Lapisan-lapisan sosial ini ada yang berbentuk vertikal dan horizontal dan ada pula yang bersifat terbuka dan tertutup.lapsan yang bersifat tertutup ini tidak akan mungkin berpindah dari satu lapisan ke lapisan yang lain,lapisan yang bersifat tertutup ini dapat di lihat pada masyarakat yang berkasta atau pada masyarakat yang sistem lapisannya ditentukan oleh perbedaan rasialnya seperthalnya contoh peristiwa yang ada pada paragraf di atas. Dan lapisan sosial yang bersifat terbuka yaitu setiap anggota mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapannya sendiri sehingga anggota tersebut dapat naik ke lapisan sosial yang lebih atas jikalau tidak beruntung anggota tersebut dapat jatuh ke lapisan yang ada di bawahnya.

Sejauh ini penulis bisa memahami karakter-karakter yang ada di kalangan masyaarakat pedesaan. Oarang yang ber wawasan akan lebih banyak mengisi panggung pemambuat kebijakan. Mereka lenih menguasai forum dari pada orang awam yang hanya datang dan mendengarkan mereka beropini. Untuk itu perlu adanya penyetaraan wawasan antara orang orang yang berwawasan didalam masyarakat, mungkiin bisa dengan membangun komunikasi yang baik antar panitia pelaksana musrenbangdes dengan masyarakat per RT untuk ikut serta dalam proses musyawarah, bertujuan untuk memahamkan mereka akan pentingnya suara mereka/opini mereka untuk mengembangkan pembangunan di desa ngroto.

HAKIM BAIHAQI 1806016105

Dari semua yang sudah di tuliskan adalah kurangnya masyarakat dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan membuat kurang maksiamlnya hasil penbangunan di dalam masyarakat. Selian masalah partisipasi masyarakat, proses musyawarah atau musrenbangdesa juga memiliki banya selaki catatan yang membuat tidak masimal hasil pembangunan. Dikuasai oleh aktor aktor sosial dan hanya menjadi formalitas dari pemerintah saja dalam pelaksanaannya. Karena dari tahun ketahun pelaksanaan nya tidak masimal. Terdapat fakta yang sangat mengejutkan yang membuat pini penulis sedikit bergoyang. Yaitu peserta dalam musrenbang adalah tamu tamu undangan yang kedatangannya lebih besar karena di beri uang saku. Jadi orang orang yang ada di musyawarah tersebut mendapatkan uang untuk datang ikut dalam musyawarah bersam a pihak kecamatan. Dan tercatat bahwa desa ngroto telah melaksanakan kwajiban musrenbangdesa, dari sini penulis ber opini bahwa kurangnya partiksipasi masyarakat dalam musyawarah adalah mereka tidak di beri undangan dan malas datang. \

Masyarakat merasa tidak berkewajiban datang karena tidak ada ungagan, padahal pada dasarnya hal hal yang seperti ini adalah forum umum yang setiap orang bisa memiliki panggung di musyawarah. Ini sangat terasa sekali perbedaan antara orasng yang di bayar untuk datang dan orang tiadk memilii kepentingan apa apa. Masyarakat tidak memiliki pemikiran yang ideal untuk membantah keadaaan yang seperti ini. Saya akan lebih maju ketika masyarakat dapat menyampaikan apa yang menjadi kegelisahan mereka. Pembangunan infrastuktur yang merekana ntikan tidak terpenuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun