Mohon tunggu...
Hakiem Syukrie
Hakiem Syukrie Mohon Tunggu... -

periset pada Bayt Al-Qur'an & Museum Istiqlal.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kabar Al Quran Kuno Banyuwangi yang Dijual

7 Desember 2017   10:39 Diperbarui: 7 Desember 2017   20:05 1950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi peneliti, ia harus berangkat ke luar negeri untuk mendapatkan data mushaf ini. Menyenagkan juga sih ke luar negeri, tapi itu tidak mudah. Tidak semuanya bisa. Kalaupun bisa tidak setiap saat. Intinya, lebih bangga mencari data di negeri sendiri bagaimana pun sulitnya, daripada di negeri orang. Apalagi data tentang negeri sendiri dan punya negeri sendiri.

Saya jadi ingat, kolega peneliti yang diharuskan membayar 0.5 ringgit untuk bisa memfoto mushaf Indonesia yang ada di sebuah lembaga di Brunei Darussalam. Kalau jumlahnya 600 halaman, maka dia harus membayar 300 ringgit. Setara tiga juta untuk satu mushaf. Berapa kalau sepuluh mushaf? Weleh weleh weleh.

Apa untung ruginya buat pembeli, buat umat Islam setempat? Buat siapa lagi ya?

Btw, waktu saya cerita ke kawan saya, dia nyletuk, "Kan enakan ke Malaysia Mas! Penerbangan lebih murah daripada ke Banyuwangi. Bisa traveling juga. Apalagi Quran-nya punya Habib, apa bisa sampean 'nembusi' habib?"

"Iya juga ya!" batinku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun