Mohon tunggu...
Hakiem Syukrie
Hakiem Syukrie Mohon Tunggu... -

periset pada Bayt Al-Qur'an & Museum Istiqlal.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seminar Internasional Al-Quran: Menghidupkan Ilmu, Budaya dan Kajian Kequr'anan

2 September 2016   15:11 Diperbarui: 3 September 2016   06:49 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta dan Pembicara berfoto bersama. Seminar Internasional Al-Qur'an

Kelima, Industri penerbitan mushaf Al-Qur`an berkembang dengan sangat dinamis, seiring perkembanganteknologidan informasi di era global.Inovasi dan kreativitas dalam penerbitan mushaf Al-Qur`an hendaknya dilakukan dengan tetap memperhatikan asas kepatutan yang sejalan dengan kesucian Al-Qur`an.  Kepentingan bisnis tidak boleh mengalahkan kesucian Al-Qur`an.

Keenam, Indonesia memiliki khazanah kebudayaan Islam berupa mushaf-mushaf al-Qur’an kuno. Mushaf-mushaf tersebut merekam data sejarah dan tradisi kealquranan masa lampau. Keberadaannya menyebar tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam yang memiliki akar sejarah serumpun.

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an Balitbang dan Diklat Kementerian Agama perlu melakukan kerjasama dokumentasi dan penelitian untuk mengungkap jaringan kealquranan nusantara sekaligus memperkaya data dan koleksi Bayt al-Qur’an. Akses seluas-luasnya perlu dibuka, dan kerja sama dengan berbagai pihak perlu dilakukan, sehingga data dan informasi khazanah kepustakaan dapat diperoleh dengan mudah.

Seminar Internasional Mushaf al-Qur'an
Seminar Internasional Mushaf al-Qur'an
Ketujuh, Selain aspek bacaan, tulisan mushaf Al-Qur`an merupakan aspek penting yang perlu dijaga kebenaran dan keindahannya. Oleh karena itu, pemerintah perlu melestarikan dan mengembangkan tradisi menulis Al-Qur`an secara baik, indah dan benar melalui; [1] Dukungan penuh terhadap pembelajaran khat/kaligrafi, dekorasi dan hiasan mushaf  Al-Qur`an di lembaga formal dan informal. [2] Gerakan Budaya Menulis Al-Qur`an di kalangan santri dan pelajar. [] AHS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun