Mohon tunggu...
Haki Desu
Haki Desu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berfikir adalah Jalan Ninja Ku:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Aspek-Aspek Al-Qur'an

26 September 2023   22:24 Diperbarui: 26 September 2023   22:53 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pengertian al-Qur'an

a. Etimologi

Al-Qur'an jika ditinjau dari segi etimologinya, berasal dari bahasa Arab yakni dalam bentuk mashdar dari kata (qara'a — yaqrau — Qur'anan) yang berarti bacaan.  Namun, dalam tinjauan etimologinya masih terdapat beberapa interpretasi dari para ahli, yaitu:


1. Imam Syafi'i (150—204 H) ia adalah salah satu dari imam mazhab Sunni, mengatakan bahwa kata "al-Qur'an" ditulis dan dibaca tanpa hamzah, serta tidak terambil dari pecahan fi'il (bukan ism al-musytak). Ia adalah nama yang khusus dipakai untuk kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. seperti halnya dengan nama Kitab Injil dan Taurat, yang masing-masing diberikan kepada Nabi Isa dan Nabi Musa.


2. Al-Farra berpendapat bahwa lafadz al-Qur'an adalah pecahan (musytaq) dari kata qara'in (kata jamak dari qorinah) yang berarti kaitan, karena ayat-ayat al-Qur'an satu sama lain saling berkaitan. Oleh karena itu, maka jelaslah bahwa huruf "nun" pada akhir lafadz al-Qur'an adalah huruf asli, bukan huruf tambahan.


3. Al-Lihayany (215 H), ia adalah seorang ahli bahasa yang mengatakan bahwa kata "al-Qur'an" itu memakai hamzah, bentuknya mashdar dari kata kerja qara'a yang berarti 'bacaan', yang selalu berarti 'ism al-maf'ul' (yang dibaca). Oleh karena itu, al-Qur'an harus selalu dibaca.

b. Terminologi

1. Abdul Wahab Khalaf mengatakan bahwa al-Qur'an sebagai firman Allah yang diturunkan melalui ruhul amin (Jibril) kepada Nabi Muhammad Saw. dengan bahasa Arab, yang isinya dijamin kebenarannya, dan sebagai hujjah kerasulannya. Al-Qur'an sendiri menjadi undang-undang bagi seluruh umat manusia dan petunjuk dalam beribadah serta dipandang ibadah ketika membacanya, dan terhimpung dalam mushaf yang dimulai dari surat al-Fatihah dan diakhiri dengan an-Nas, yang diriwayatkan pada kita dengan jalan mutawatir.


2. M. Qurais Shihab (1997) mendefinisikan al-Qur'an sebagai firman-firman Allah, yang disampaikan oleh Malaikat Jibril sesuai redaksinya kepada Nabi Muhammad Saw. dan diterima oleh umat Islam secara tawatur.


3. Syekh Beik berpendapat bahwa al-Qur'an adalah firman Allah yang berbahasa Arab dan diturunkan kepada Nabi Muhammad, kemudian ditulis dalam mushaf dengan diawali surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas.
Perbedaan definisi terminologi maupun etimologi oleh para ahli dan ulama, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan makna yang ingin mereka sampaikan. Seperti ketiga tokoh diatas dalam memberikan definisi secara terminologi, yang mana dapat kita tarik benang merahnya dan memberikan sebuah kesimpulan, bahwa makna terminologi yang mereka sampaikan tekait al-Qur'an adalah sebagai firman Allah yang turunkan kepada Muhammad melalui perantara Jibril. Oleh karena itu, perbedaan-perbedaan interpretasi dikalangan para ahli maupun ulama bukanlah sesuatu yang perlu dipermasalahkan, karena sesungguhnya mereka hanya menyampaikan makna yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun