Cara lain untuk belajar adalah dengan memakai gambar. Ada banyak aplikasi belajar bahasa inggris yang menawarkan gambar. Dengan gambar, saya gampang ingat. Saya mencetak dan menempel gambar-gambar di dinding kamar, km/wc dll. Belajar dari sekitar kita adalah cara yang paling mudah yang sering dilewatkan. Cobalah pahami arti dari kata-kata english yang sering kita pakai dalam percakapan sehari-hari. Misalnya, sabun attack (serang), televisi sharp (tajam) shampoo sunsilk (sun: matahari, silk: sultra), printer canon (meriam), arloji water resistant (tahan air), dll.
Media sosial
Lalu karena banyak aktifitas bahkan banyak sumber daya tersedia di facebook, manfaatkanlah facebook untuk belajar bahasa Inggris. Belajarlah posting atau updating status dengan bahasa Inggris, atau share tips dll terkait cara belajar bahasa Inggris. Selain akan memberi masukan juga mendapat masukan facebookers lain, khususnya mereka yang sudah memiliki ketrampilan berbahasa Inggris yang bagus dan juga mereka yang sedang bahkan sudah kuliah dari luar negeri. Ini juga artinya, bertemanlah dengan mereka yang bisa memberi manfaat semacam ii di facebook.
Strategi 'sekali mendayung dua tiga pulau terlampau' yang saya sarankan adalah belajarlah menulis via email ke Kampus atau Prof di universitas yang hendak kita tuju. Selain email memaksa kita untuk bisa menulis dengan bahasa Inggris yang baik dan benar, juga semakin bertambah pengetahuan dan network kita tentang potensi kuliah lanjutan. Hal terakhir ini juga sangat bermanfaat saat kita mengikuti tes beasiswa. Pengetahuan kita tentang negara tujuan, universitas-universitas dimana tersedia bidang studi yang hendak kita ambil adalah beberapa isu utama saat wawancara beasiswa. Hal terkait lainnya adalah menghadiri kegiatan promosi beasiswa luar negeri secara rutin. Selain menambah pengetahuan dan network, kegiatan semacam ini memupuk dan menumbuhkan rasa percaya diri kita. Ingat bahwa tujuan kita belajar bahasa Inggris adalah untuk melanjutkan kuliah, sehingga sejak dini ketahuilah informasi kegiatan semacam ini.
 Penulis menerima:
1. Beasiswa D3: STPDN (1992-1995)
2. Beasiswa S1: IIP Jakarta (1998-2000)
3. Beasiswa S2: Flinders University of South Australia (2002-2003)
4. Beasiswa S3: Massey University of New Zealand (2014-2018)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H