Mohon tunggu...
Jermi Haning
Jermi Haning Mohon Tunggu... Mahasiswa -

it is not about what you know, it is more about what you can tell (write)

Selanjutnya

Tutup

Money

Menuju Universal Basic Income: Akhir kemiskinan dan awal pemerintahan tunggal?

4 Maret 2018   09:30 Diperbarui: 12 Juli 2018   09:57 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tetapi kalau petani berguguran, maka peluang pemerintah negara-bangsa akan  berguguran, paling tidak legitimasi mereka semakin melemah. Kita telah menyaksikannya saat penguasa 32-tahun orde baru, Soeharto, harus tunduk pada dikte IMF lalu kemudian mundur. Kalau pemerintah negara-bangsa sudah tidak bisa lagi menyediakan pasar bagi produksi dalam negeri, atau kalau harga barang dalam negeri berguguran karena produksi versi barang import oleh robot melimpah, maka insentif untuk berproduksi melemah dan pemutusan hubungan kerja (PHK)/pengangguran akan sulit dihindari; pembenaran bagi UBI untuk diterapkan pada level global.  Loyalitas warga negara-bangsa akan tumbuh dan kuat terhadap otoritas pengelola UBI. Saat ini saja kedaulatan negara-bangsa di data sipil misalnya sudah diambilalih perusahaan global seperti google dan facebook; mereka tidak harus menguasai data melalui mekanisme seperti kasus e-KTP.  Diawali dengan pengalihan kedaulatan dibidang ekonomi kepada otoritas pengelola UBI, maka bisa jadi jalan menuju lahirnya pemerintahan tunggal dunia akan semakin terbuka lebar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun