Mohon tunggu...
Jermi Haning
Jermi Haning Mohon Tunggu... Mahasiswa -

it is not about what you know, it is more about what you can tell (write)

Selanjutnya

Tutup

Money

Menuju Universal Basic Income: Akhir kemiskinan dan awal pemerintahan tunggal?

4 Maret 2018   09:30 Diperbarui: 12 Juli 2018   09:57 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

25 tahun lalu, China memproduksi 5% kebutuhan manufaktur dunia. Saat ini, China telah memsuplai dunia dengan sekitar 25% berbagai barang yang dibutuhkan di dunia. Kemajuan China ini berawal dari upah buruh yang rendah tetapi berkualitas yang mendorong modal membanjiri China. Dampak dari kemajuan China adalah matinya industri manufaktur di berbagai belahan dunia. Tidak terkecuali dengan Indonesia. Industri garmen dan mainan yang dulu mewarnai ekonomi Indonesia adalah salah satu korban, banyak pengusaha yang gulung tikar.

 

Lalu apa yang terjadi 15-25 tahun mendatang? Kemajuan yang sudah mulai terbaca adalah kemajuan industri robot dan pengetahuan buatan (artificial intelegency). Keduanya akan sangat menolong manusia dalam melaksanakan berbagai hal. Selain kekuatiran bahwa robot bisa semakin mandiri dan lepas dari kontrol manusia, robot akan menjadi pekerja yang jauh lebih unggul dari pada manusia tetapi harganya semakin terjangkau dan jauh lebih murah dari upah manusia. Produktifitas robot akan jauh lebih unggul dari pekerja pabrik di China.

 

Robot akan mengambilalih beragam profesi yang saat ini dilaksanakan oleh manusia. Tidak hanya profesi yang membutuhkan aktifitas fisik yang berulang  termasuk didalamnya pekerjaan yang terkait dengan produksi makanan seperti petani yang hilang. Robot akan bekerja layaknya petani dengan produktifitas yang berlipat ganda.  Maka, sudah pasti makanan akan melimpah dengan harga yang sangat murah.

 

Salah satu faktor pendukung murahnya produksi adalah karena energi yang melimpah. Saat ini research energi terbaru semakin menjanjikan produksi energi bersih yang tidak terbatas. Elon Musk dengan perusahaan SolarCity adalah salah satu pelopornya. Dan, ini juga artinya beragam profesi yang terkait dengan produksi energi berbasis bahan tambang akan berguguran. SolarCity sudah mulai membanjiri pasar barat dengan beragam produk energi bersih, dan dalam waktu tidak lama lagi bisa jadi mereka akan masuk ke Indonesia.

 

Kemajuan yang semakin mengancam profesi petani dan terkait adalah produksi bahan makanan di laboratorium. Makanan ini jauh lebih higenis dan punya dampak lingkungan yang sangat sedikit. Sejak tahun lalu, misalnya, China telah menandatangani kontrak dagang dengan Israel untuk membeli daging yang diproduksi di laboratorium senilai $300juta. Kalau sudah begini, maka pasar ternak/daging yang kita produksi dengan beragam resiko seperti penyakit tidak lagi akan diminati di pasar. Lalu, hilanglah profesi yang terkait dengan industri peternakan dan daging konvesional.

 

Semua kemajuan ini menyebabkan pengangguran meningkat tajam. Akan ada sekitar 800juta pekerjaan yang hilang karena robot pada tahun 2030. Manusia tidak bisa berkompetisi dengan robot. Salah solusi yang sudah mulai dibicarakan  dan diterapkan adalah penyediaan 'universal basic income (UBI)', yaitu semacam pendapatan dasar bagi semua warga negara. Semua orang akan mendapat semacam Bantuan Tunai Langsung (BLT) untuk memenuhi kebutuhan dasar. Sehingga, paling tidak orang akan bebas dari kemiskinan berbasis makanan. Mulai tahun lalu, Finlandia telah melakukan ujicoba UBI. Lalu, beberapa negara seperti Amerika serikat  dan India mulai melakukan debat terkait UBI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun