Disusun Oleh : Alkudri Temasmiko, SKM. M.Kes
Â
Bisnis adalah menjual produk yang bisa berupa barang dan jasa, di mana barang dan jasa yang dihasilkan tentunya memiliki kualitas yang tinggi dan siap bersaing di pasar domestik bahkan internasional. Namun sebagus apapun kualitas yang dihadirkan jika tidak dilakukan proses pemasaran yang baik maka tidak ada jaminan produk tersebut akan bisa dinikmati atau dibeli oleh konsumen. Tentunya hal ini tidak akan membuat cash flow perusahaan menjadi sehat.
Dalam hali ini, perusahaan  dituntut  untuk  mampu  menerapkan  strategi pemasaran  yang  lebih  kompetitif  yang mampu  menganalisis  situasi,  menentukan  sasaran  pemasaran  yang  tepat,  seleksi  dan  analisis  target  pasar,  serta mampu  merancang  strategi  pemasaran  yang  dapat  beradaptasi  dengan  dinamika  bisnis  yang  menuntut  adanya suatu  persaingan yang kompetitif, sehingga mampu mencapai target yang telah ditentukan perusahaan.
Dalam pemasaran, kesuksessannya juga sangat tergantung pengelolaan serta peran dari SDM yang dimiliki, Robert J. Eaton, CEO Chrysler Corporation, Amerika Serikat, pernah mengatakan: "The only we can beat the competition is with people". Pernyataan Eaton ini seakan-akan hendak menegaskan bahwa ditengah-tengah pesatnya kecanggihan teknologi, ternyata peran SDM dalam menentukan keberhasilan perusahaan tidak bisa diabaikan. Ibarat pepatah, SDM merupakan sumber keunggulan daya saing yang tidak lekang oleh panas, tidak lapuk oleh hujan.
Salah satu aktivitas dalam pengelolaan SDM adalah rekrutmen. Menurut Malthis (2020), Rekrutmen adalah suatu proses pengumpulan sejumlah pelamar yang memiliki kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan, untuk dipekerjakan di dalam perusahaan. Adapun manfaat dari rekrutmen adalah memiliki fungsi sebagai "The Right Man on The Right Place", dimana hal ini menjadi pegangan bagi para manager dalam menempatkan tenaga kerja yang ada di perusahaannya.
Rekrutmen seperti apa yang dimaksud?
Pada era globalisasi saat ini, kemajuan zaman mendorong manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan cepat, mudah, dan nyaman. Kini teknologi terus berkembang dan mempermudah aktivitas manusia, tak terkecuali dengan adanya teknologi internet. Tidak dapat dihindari, internet telah menjadi bagian integral kehidupan manusia di dunia
Meningkatnya jumlah pengakses internet, kemudian untuk komunikasi semakin mengarah pada platform menjadi tanda internet telah menjadi kebutuhan. Berdasarkan hal tersebut proses rekrutmen juga harus dilaukan dengan mengikuti perkembangan jaman. Berdasarkan teori, banyak para ahli dan pakar ilmu SDM memberi dan menjelasakan strategi rekutrmen, yang telah diterapkan diberbagai perusahaan.
Namun, apabila dilihat dari aspek perkembangan jaman yang dikaitkan dengan kebutuhan perusahaan dalam memasarkan produk atau jasanya, maka menurut penulis ada beberapa proses rekrutmen yang harus di perbaharui sesuai perkembangan jaman, yang saya sebut dengan "rekrutmen karyawan berbasis social media".
Manajer HRD atau personalia yang melakukan proses rekrutmen setelah memastikan kelengkapan administrasi sesuai ketentuan maka ada satu hal yang harus diperha tikan dan dipertimbangkan yaitu aspek sosial media dari calon karyawan. Karena ada satu hal yang membuat menarik pemilik akun di sejumlah sosial media diantaranya jumlah pertemanan yang dimiliki pada akun sosial media calon karyawan.Â
Semakin banyak jumlah pertemanan pada sosial media pada calon karyawan yang akan direkrut tersebut, maka semakin besar juga kesempatan perusahaan memperkenalkan produk atau jasa yang akan di tawarkan kepada pelanggan. Â Ketikan produk atau jasa tersebut di upload atau di promosikan di sosial media.
Namun apabila manajer personalia hanya melihat dokumen secara administratif, serat aspek pendidikan, tapi aspek akun sosial media calon karyawan tersebut tidak dipertimbangkan, minsalnya jumlah pertemanan akun sosial media calon karyawan hanya sedikit, terlebih-lebih tidak mempunyai sosial media. Artinya perusahaan kehilangan kesempatan mempromosikan produk atau jasanya kepada pelanggan yang lebih luas melalui jejaring sosial media calon karyawan yang akan di rekrut.Â
Dari hasil studi yang dilakukan oleh Nukman Luthfie selaku online spesialis, diketahui terjadi lonjakan luar biasa pada jumlah akun sosial media. Terdapat pertambahan akun baru mencapai 1 juta akun di Facebook setiap bulannya.
Berdasarkan hal diatas. Sudah sewajarnya aspek sosial media calon karyawan yang akan di rekrut dipertimbangkan oleh perusahaan. Dalam rangka promosi produk atau jasa yang akan diperjual belikan.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H