Mohon tunggu...
Hajis Sepurokhim
Hajis Sepurokhim Mohon Tunggu... Freelancer - EO

Alam beserta isinya ada sebuah pesan untuk di pelajari

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

3 Periode Pendaki Gunung

29 Agustus 2016   11:28 Diperbarui: 29 Agustus 2016   11:48 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3 Periode Pendaki Gunung 

Pendaki gunung, istilah ini sudah banyak di kenal kalangan masyarakat luas yang sebelumnya pernah booming dengan pecinta Alam . Pecinta alam lebih identik kepada para mahasiswa pecinta alam , karena nama ini di sematkan secara legal di kampus – kampus yang ada di Indonesia khususnya . Dan kini siapa saja yang mencintai alam berhak disebut pecinta alam. 

Herman Lantang, salah satu kawan dekat Soe Hoek Gie yang ikut bersamanya mendaki Semeru hingga meninggalnya Soe di Semeru, menyatakan, orientasi mapala seharusnya adalah untuk menyelamatkan sebuah daerah, mengenal masyarakat terdekat daerah hingga pelosok, serta suaka alam. Ia menyatakan, ke pecinta alaman bukan hanya 'melihat' ke Himalaya Nepal, bukan juga Seven Summit. "Jadi lebih untuk menyelamkan jiwa patriotisme untuk mencintai tanah air, bukan orientasi setinggi setinggi gunung untuk didaki bukan sedalam lautan untuk diselami," tuturnya. 

Pendaki gunung kini lebih tepat dijadikan sebagai Hobi , ya Hobi mendaki gunung . Karena kini siapa saja bisa mendaki gunung , dan siapa saja yang mendaki gunung , gunung dimana saja yang sudah familiar tentunya bisa di sebut pendaki gunung . Baik anak – anak , dewasa maupun lansia ( lansia pun tak kalah aktif mendaki loh . . ) 

Di Indonesia dengan banyaknya pulau – pulau membentang luas dari Sabang hingga Merauke menyimpan ragam kekayaan alam , geografis dan budaya . Tak ketinggalan gunung – gunung nya yang gak sedikit . Tengok saja di Ujung barat ada Leuser dan di ujung Timur ada Cartenz yang cukup familiar dengan para pendaki gunung. 

Perbedaan geografis meninggalkan perbedaan karakter dan morfologi ( bentuk ) gunung . Bahkan di satu propinsi jawa Barat saja sebagai contoh , ada beragam gunung dengan karakter yang berbeda . Sebut saja Gunung Gede & Gunung Ciremai yang memiliki bibir kawah , begitu juga dengan Gunung pangrango dan Gunung Cikuray dengan puncak nya tanah lapang ( hutan / pohon ) adalagi Gunung Papandayan dengan dominasi kawah . 

Pendaki gunung di Indonesia berdasarkan waktu / periode memiliki perbedaan cukup mencolok . hal ini terlihat dari aktifitas , perlengkapan , sarana dan pra sarana dll . Periode pendaki gunung dapat di bedakan meliputi :

1 . Pendaki Gunung Tempo Doeloe 

Pendaki ini lebih banyak di isi oleh mereka – mereka yang banyak melakukan pendakian di bawah tahun 2000an . Mereka masih patut dipanggil Pecinta Alam , karena lebih banyak mereka mendaki gunung dengan persiapan yang lebih matang , waktu yang relatif lama , sering nya untuk tujuan penelitian , bersama masyarakat membuka jalur pendakian dan lebih banyak menjaga keasrian alam . Walaupuan diantara itu ada aja ulah negatif nya . Perlengkapan pendakian masih di pegang beberapa merek seperti Alpina , Boogie dll . 

2 . Pendaki Gunung tahun 2000an 

Pendaki ini lebih banyak melakukan pendakian di gunung – gunung yang sudah ada di atas ketinggian 3000 mdpl an . Dan gunung – gunung ini sudah familiar di kalangan pendaki gunung . Baik di Jawa Barat , Jawa tengah , Jawa Timur , Sumatera , Sulawesi dll . Dari segi perlengkapan sudah mulai beragam dengan merek – merek yang ada seperti Eiger , Consina , Avtech dll . Merek2 luar masih jarang , dan hanya dimiliki oleh orang – orang tertentu . Perbedaan yang sangat mencolok ( khususnya pendaki di pulau jawa ) adalah mereka merasakan nikmatnya naik kereta api denga berbagai macam gaya . Ada yang tidur di lantai , ada yang di kolong bangku , ada yang di WC dll . Gunung – gunung yang di bawah 3000an masih kurang / jarang di minati dan masih sedikit yang mengexplore nya . Tipikal pendaki di periode ini lebih banyak mendaki ke gunung yang belum mereka daki . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun