Rapuhnya Etika komunikasi dalam Dunia virtual, bagaimana Komunikasi merespon ini?
 Oleh: Hajir Muhammad Nur
Etika Komunikasi. Etika merupakan seperangkat norma, aturan, atau pedoman yang mengatur segala perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan, yang dianut oleh sekelompok masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan atau berita yang dimaksud dapat dipahami. Etika komunikasi dapat diartikan sebagai norma, nilai, atau ukuran tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi dalam suatu masyarakat.Â
Melihat Realitas Sosial yang terjadi saat ini kurangnya penerapan etika yang baik dalam lingkup interaksi keluarga sebagai tempat utama mendidik Anak-anak untuk membangun komunikasi yang yang sejalan agar terciptanya etika yang selaras. Keluarga merupakan pondasi utama tempat pembelajaran etika untuk nantinya Anak akan memahami tindakan dan interaksi apa yang mereka ambil. Realisasi etika ini juga sangat buruk dalam interaksi sosial media dimana banyaknya kasus cyber bullying
yang terjadi dimana pelaku utamanya adalah Remaja.Â
Media Sosial yang paling banyak terjadinya cyberbullying adalah Platform Instagram dan yang terendah adalah Pengguna Twitter berikut datanya.
Hingga timbul rasa membalaskan tindakan yang sama hingga tak jarang merenggut korban jiwa. Lantas apakah sosial media kita Saat ini sudah aman bagi kita dan orang sekitar?. Tentu jawaban tindakan ini diawali atas azas kesadaran diri pribadi. Mari sejenak kita melihat sejarah jejaring sosial media berkembangÂ
- 1997 munculnya sixdegress.com sebagai jejaring sosial media pertama di dunia.
- 1999 - 2000 munculnya lunarstrom dan live journal dan cyword dengan sistem informasi searah.
- 2003 muncul jejaring sosial media yang beragam seperti Flikr (berbagi foto ) YouTube (berbagai video )
- 2006 barulah Facebook hadir dan mengeser jejaring sosial media saat itu.
- 2009 munculah Twtter
- 2011 beragaman jaringan muncul dan yang paling dikenal adalah Google+Â
Dari data diatas kita dapat mengetahui perkembangan yang sangat masiev juga mempengaruhi Pola interaksi sosial manusia itu sendiri. Dalam hal ini bimbingan keluarga maupun kerabat terdekat sangat di butuhkan agar tidak melakukan kejahatan sosial media.
Bagaimanakah komunikasi merespon tindakan ini? Dalam komunikasi terdapat Empati. Empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain, melihat dari sudut pandang orang tersebut, dan juga membayangkan diri sendiri berada pada posisi orang tersebut. Empati memainkan peran penting dalam membangun dan menjaga hubungan antara sesama manusia.Â
Melirik pengertian empati di atas kita sudah sedini mungkin untuk menyadari bahwa di sekitar kita Etika sudah hilang, maka perlu membangun komunikasi Empati untuk lebih mengarahkan kita guna menyadari posisi kita bisa berbalik dengan seseorang yang kita kasihani olehnya ditengah pandemik yang tak kunjung henti, rasa nyaman, rasa empati sudah sangat pasti di butuhkan untuk memberikan hak atas rasa nyaman untuk diri kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H